Laporkan Masalah

Pengetahuan, Kejadian, dan Sikap Masyarakat terhadap Interaksi Obat dengan Makanan/Minuman di Daerah Istimewa Yogyakarta

YESI LUTHFI ROSITA, Dr. apt. Fita Rahmawati, Ph.D, Sp.FRS

2020 | Skripsi | S1 FARMASI

Jumlah kejadian interaksi obat dengan makanan/minuman yang menyebabkan hal yang tidak diinginkan cukup besar, namun jumlah pelaporan oleh masyarakat masih terbatas dikarenakan kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan interaksi obat dengan makanan/minuman. Hal ini perlu perhatian khusus bagi farmasis untuk dapat mencegah atau meminimalisir kejadian tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan, kejadian, dan sikap masyarakat akan interaksi obat dengan makanan/minuman yang dialaminya. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional. Pengambilan data dilakukan secara prospektif menggunakan kuesioner yang disebarkan secara offline di beberapa tempat di Daerah Istimewa Yogyakarta dan secara online menggunakan google formulir.Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Pengambilan data dilakukan selama periode Februari 2020 – April 2020 dengan jumlah sampel yang digunakan adalah 240 responden dengan subyek masyarakat berdomisili di Daerah Istimewa Yogyakarta dan berusia lebih dari 17 tahun. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode statistik deskriptif dan disajikan dalam bentuk persentase dan frekuensi. Kesadaran responden akan pentingnya pengetahuan dan pelaporan kejadian interaksi obat dengan makanan/minuman tinggi yakni sebesar 97%, sebagian besar responden (94%) sudah mengetahui harus menghindari susu ketika menggunakan antibiotik tertentu, namun peneliti juga menemukan beberapa keterbatasan pengetahuan responden. Kejadian interaksi obat dengan makanan/minuman terdapat 4 kasus (2%). Mayoritas responden yang mengalami keluhan/gejala setelah menggunakan obat dengan makanan/minuman bersamaan memilih untuk istirahat dan menunggu sampai sembuh sementara sikap responden memilih untuk pergi ke dokter atau Rumah Sakit (49%).

nted things is large enough, but the number of reporting by the public is still limited due to lack of knowledge and public awareness of drug interactions with food/drink. This requires special attention to the pharmasis to prevent or minimize the incident. The purpose of this research is to know the knowledge, events, and attitudes of the Society of drug interactions with food/beverages that have been experienced. This research is a cross-sectional research. Data retrieval is conducted prospectively using questionnaires that are disseminated offline in several places in Daerah Istimewa Yogyakarta and online using Google forms. Sampling techniques used are accidental sampling. Data retrieval conducted during the period of February 2020 – April 2020 with the number of samples used is 240 respondents with the subject of society domiciled in the Daerah Istimewa Yogyakarta and is over 17 years old. The obtained Data is analyzed by a descriptive statistical method and presented in the form of percentages and frequencies. Respondents ' awareness of the importance of knowledge and reporting of drug interactions with high food/beverage is 97%, most of the respondents (94%) Already know the need to avoid milk when using certain antibiotics, but researchers have also found some limitations on the knowledge of respondents. Incidence of drug interactions with food/beverage There are 4 cases (2%). The majority of respondents who have complaints/symptoms after using the drug with food/beverage concurrently choose to break and wait until it is healed while the attitude of the respondent chooses to go to the doctor or hospital (49%).

Kata Kunci : Pengetahuan, kejadian, sikap, interaksi obat dengan makanan/minuman, masyarakat, Daerah Istimewa Yogyakarta.

  1. S1-2020-397337-abstract.pdf  
  2. S1-2020-397337-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-397337-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-397337-title.pdf