Laporkan Masalah

IMPLIKASI URBAN SPRAWL TERHADAP TINGKAT KEKOTAAN DESA-DESA DI WILAYAH PINGGIRAN KOTA YOGYAKARTA (KASUS: DESA BANGUNTAPAN DAN JAMBIDAN)

INDAH NURHAYATI, Joni Purwohandoyo, S.Si., M.Sc.

2020 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAH

Fenomena urban sprawl merupakan manifestasi pergeseran fungsi kekotaan ke arah luar yang mempengaruhi wilayah pinggiran kota. Fenomena tersebut menyebabkan transformasi penggunaan lahan dari lahan pertanian menjadi lahan non-pertanian di wilayah pinggiran Kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode overlay SIG dan pembobotan untuk mengetahui pengaruh urban sprawl di wilayah pinggiran Kota Yogyakarta. Tujuan penelitian ini meliputi: 1) mengidentifkasi transformasi spasial sebagai akibat adanya urban sprawl di Desa Banguntapan dan Jambidan; 2) mengkaji tingkat kekotaan di Desa Banguntapan dan Jambidan; 3) menganalisis transformasi spasial dan tingkat kekotaan terhadap kebijakan penataan ruang di Desa Banguntapan dan Jambidan. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya transformasi spasial dari lahan pertanian menjadi lahan terbangun pada tahun 1992 hingga 2016 di Desa Banguntapan dan Jambidan. Kecepatan perubahan penggunaan lahan di Desa Banguntapan lebih tinggi daripada Desa Jambidan. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin cepat perubahan penggunaan lahan tersebut menunjukkan semakin tingginya tingkat kekotaan. Tingkat kekotaan dikaji berdasarkan 4 dimensi, yaitu kependudukan dan ketenagakerjaan, keterjangkauan lokasi, ekonomi dan sumberdaya, serta fasilitas pelayanan publik. Desa Banguntapan merupakan satu-satunya desa yang berada pada tingkat I, sedangkan Desa Jambidan berada pada tingkat terendah, yaitu tingkat III. Sebagian besar penggunaan lahan di Desa Banguntapan dan Desa Jambidan sudah sesuai dengan arahan pemanfaatan lahan. Akan tetapi, terdapat ketidaksesuaian antara penggunaan lahan dengan arahan pemanfaatan lahan sebesar 24,24% di Desa Banguntapan dan sebesar 20,23% di Desa Jambidan. Ketidaksesuaian tersebut terjadi akibat dari adanya penyimpangan penggunaan lahan oleh aktor perubahan penggunaan lahan, yaitu pemerintah, masyarakat, dan swasta.

The urban sprawl phenomenon indicates the extension of functional urban area into the surrounding citywide. The phenomenon of urban sprawl has consumed a large amount of agricultural land in the rural-urban area of Yogyakarta city. This research used GIS through the map overlay method and weighted-sum method to detect the urban sprawl phenomenon. The three purposes of this research were to identify spatial transformation influenced by urban sprawl in Banguntapan and Jambidan Village, to classify urban development level in Banguntapan and Jambidan Village, and to analyze the spatial transformation and urban development level associated with spatial planning regulation. The research showed that the agricultural land conversion had happened during 1992 to 2016 as a result of spatial transformation. Agricultural land conversion in Banguntapan Village was faster than Jambidan Village. It could be said that the growth of urban land determines the measurement of urban development level. The urban development level had been assessed based on labor, location, economy and resources, and public services. Banguntapan village has the highest development level at level I. On the other hand, Jambidan Village has the lowest urban development level at level III. Further results showed that the majority of land use in Banguntapan and Jambidan Village is in accordance with the spatial planning regulation. However, there were discrepancy of land-use in both Banguntapan Village and Jambidan Village. The discrepancy covered about 24.24% area of Banguntapan Village and about 20.23% area of Jambidan Village. These condition were caused by the involvement of several parties such as the government, the community, and the private sector who violated the spatial planning regulation.

Kata Kunci : urban sprawl, wilayah pinggiran kota, penggunaan lahan, transformasi spasial, tingkat kekotaan, kesesuaian, perencanaan tata ruang.

  1. S1-2020-397542-abstract.pdf  
  2. S1-2020-397542-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-397542-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-397542-title.pdf