Laporkan Masalah

Dinamika Peran Sektor Pertanian dan Hubungannya dengan Tingkat Kemiskinan di D.I. Yogyakarta

NURMALIZA UTARI, Alia Fajarwati, S.Si., M. IDEA.

2020 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAH

Dengan luas wilayah yang hanya 0,167 persen dari luas NKRI, D.I. Yogyakarta memiliki sektor pertanian yang mampu berkontribusi sebesar 0,73 persen terhadap PDB pertanian (nasional). Namun kontribusi sektor pertanian terhadap pendapatan daerah di provinsi ini terus menurun, padahal pertanian merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Masalah tersebut diduga merupakan penyebab tingginya tingkat kemiskinan di D.I. Yogyakarta. Dengan demikian penelitian ini ditujukan untuk menggambarkan variasi peran sektor pertanian; menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi dinamika peran sektor pertanian; serta menganalisis hubungan antara peran sektor pertanian dan tingkat kemiskinan di D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan strategi eksplanatoris sekuensial yang secara garis besar menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun pendekatan kualitatif digunakan untuk memperdalam analisis kuantitatif, yakni dengan studi literatur. Teknik analisis kuantitatif yang digunakan meliputi analisis kuadran (share regional, share sectoral, dan laju pertumbuhan ekonomi), location quotient (LQ), uji regresi data panel, dan uji korelasi pearson product moment. Kemudian studi literatur dilakukan setelah diperoleh hasil dari analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PDRB sektor pertanian di D.I. Yogyakarta cenderung tidak mengalami kenaikan yang signifikan, serta kontribusi sektoralnya terhadap perekonomian terus menurun dan tidak lagi besar. Adapun faktor yang menyebabkan turunnya peran pertanian di D.I. Yogyakarta adalah tingkat industrialisasi. Meskipun terdapat faktor lain meliputi kebutuhan pangan, pola konsumsi, lahan, dan modal yang dapat meningkatkan peran pertanian, namun kelima faktor tersebut lebih kecil pengaruhnya terhadap peran pertanian dibandingkan tingkat industrialisasi. Peran pertanian dan tingkat kemiskinan di D.I. Yogyakarta tidak memiliki hubungan yang signifikan. Kekuatan hubungan terindentifikasi rendah, meskipun arah hubungannya negatif, sehingga pertanian dianggap tidak mampu secara langsung menurunkan tingkat kemiskinan. Namun arah hubungan yang negatif menandakan bahwa dengan meningkatkan pendapatan di sektor pertanian dapat menjadi salah satu bagian dari upaya pengentasan kemiskinan di D.I. Yogyakarta. Dalam hal ini, diperlukan pula upaya memadukan pertanian dan nonpertanian yakni dengan agroindustri dan agrowisata guna meningkatkan penghasilan petani, mengingat tidak selamanya sektor pertanian bisa menutup diri dari adanya globalisasi.

With the only 0,167 percent area of Republic Indonesia, D.I. Yogyakarta having agriculture that is able to contribute 0,73 percent agricultural GDP (national). However, the agricultural sector contributed to regional income in the province continues to decline, even though agriculture is the sector that absorbs the most labor in this Province. The problem is thought to be the cause of the high level of poverty in D.I. Yogyakarta. Thus this research is intended to illustrate the variation of the role of the agricultural sector; explain the factors that influence the dynamics of the role of the agricultural sector; and analyze the relationship between the role of the agricultural sector and poverty rates in D.I. Yogyakarta. This research uses a sequential explanatory strategy so that in general it uses a quantitative approach. While the qualitative approach is used to deepen quantitative analysis, namely by studying literature. The quantitative analysis techniques used include quadrant analysis (regional share, sectoral share, and economic growth rate), location quotient (LQ), panel data regression test, and Pearson product moment correlation test. Then the literature study was conducted after the results obtained from quantitative analysis. The results showed that the GDRP of the agricultural sector in D.I. Yogyakarta tends not to experience a significant increase, and its sector contribution to the economy continues to decline and is no longer large. The factors that cause the decline in the role of agriculture in D.I. Yogyakarta is the level of industrialization. Even though there are other factors including food needs, consumption patterns, land, and capital that have a positive effect on the role of agriculture. However, the five factors have less influence on the role of agriculture compared to the level of industrialization. The role of agriculture and poverty rate in D.I. Yogyakarta does not have a significant relationship, although the direction of the relationship is negative but not strong, so agriculture is considered unable to directly reduce poverty. But the direction of a negative relationship indicates that increasing income in the agricultural sector can be one part of poverty alleviation efforts in D.I. Yogyakarta. In addition, efforts are also needed to integrate agriculture and non-agriculture with agro-industry and agro-tourism in order to increase farmers' incomes, bearing in mind that the agricultural sector will not always be able to close itself to globalization.

Kata Kunci : pertanian, kemiskinan, pembangunan pertanian