Laporkan Masalah

Evaluasi Penggunaan Antibiotik Empiris Pada Pasien Bronkhitis dan Pneumonia di Bangsal Rawat Inap RS Akademik UGM

SILVIA AYU NUR A P, apt. Fivy Kurniawati, S.Farm., M.Sc.

2020 | Skripsi | S1 FARMASI

Bronkhitis dan pneumonia merupakan penyakit infeksi pada pernapasan yang paling umum ditemui saat ini. Penyebab umum infeksi ini pada pasien dewasa adalah bakteri yang dalam pengobatannya menggunakan antibiotik. Namun, penggunaan antibiotik yang kurang tepat dapat menyebabkan resistensi dan juga pengobatan yang kurang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi pola penggunaan dan kesesuaian antibiotik empiris terhadap pedoman, outcome terapi, serta hubungan antara kesesuaian antibiotik empiris terhadap outcome terapi pasien dewasa dengan diagnosa bronkhitis dan pneumonia di Rumah Sakit (RS) Akademik UGM. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan pengambilan data secara retrospektif melalui rekam medis. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien (� 18 tahun) yang mendapatkan terapi antibiotik empiris untuk bronkhitis dan pneumonia di bangsal rawat inap RS Akademik UGM periode Juli 2018-Juli 2019. Subjek penelitian diambil dengan teknik purposive sampling. Data yang diperoleh dibandingkan dengan pedoman penggunaan antibiotik di RS Akademik UGM tahun 2018, Infectious Disease Society of America (IDSA)/American Thoracic Society (ATS) tahun 2016 dan 2019, Pharmacotheraphy Handbook tahun 2015 serta Pharmaceutical Care untuk Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan tahun 2005. Data kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian terhadap 91 pasien menunjukkan jenis antibiotik yang paling banyak digunakan adalah seftriakson. Pola penggunaan antibiotik tertinggi adalah pemberian antibiotik kombinasi seftriakson dengan azitromisin sebanyak 21 pasien (23,1%). Kesesuaian penggunaan antibiotik empiris terhadap pedoman meliputi jenis,dosis, rute, frekuensi dan durasi penggunaan adalah 35 pasien (38,5%). Outcome klinik pasien setelah penggunaan antibiotik empiris memberikan outcome klinik membaik pada 79 pasien (86,8%). Berdasarkan analisis Chi-Square didapat nilai p>0,05 (0,81) yang menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara kesesuaian antibiotik empiris terhadap outcome terapi. Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai masih terjadi pada pasien di rumah sakit. Peningkatan peran tenaga kesehatan diperlukan dalam pemberian antbiotik empiris yang sesuai dengan pedoman

Bronchitis and pneumonia are the most common infectious diseases nowadays. A common cause of this infection in adult patients is bacteria that are treated with antibiotics. However, improper use of antibiotics can cause resistance and also less effective treatment. This study aims to find out and evaluate patterns of use and suitability of empirical antibiotics to guidelines, therapeutic outcomes, and the relationship between the suitability of empirical antibiotics to the therapeutic outcomes of adult patients with bronchitis and pneumonia at the RS Akademik UGM. This research is a cross sectional study with retrospective data collection through medical records. Population were adults (� 18 years old) who got empirical antibiotic therapy for bronchitis and pneumonia in the inpatient ward of RS Akademik UGM Yogyakarta on period July 2018-July 2019. Subject of this study collected with purposive sampling. The data obtained then compared with guideline for the use of antibiotics RS Akademik UGM, Infectious Disease Society of America (IDSA)/American Thoracic Society (ATS) guideline, Pharmacotheraphy Handbook and Pharmaceutical Care for Respiratory Tract Infections. Data were then analyzed descriptively. The results of 91 patients showed that the most widely used type of antibiotic was ceftriaxone. The highest pattern of antibiotic use was the administration of combination ceftriaxone with azithromycin in 21 patients (23.1%). The suitability of the use of empirical antibiotics to the guidelines including the type, dose, route, frequency and duration of use was 35 patients (38.5%). Patient clinical outcomes after the use of empirical antibiotics gave improved clinical outcomes in 79 patients (86.8%). Based on Chi-Square analysis, the value of p> 0,05 (0.81) shows that there is no significant relationship between the suitability of empirical antibiotics and therapeutic outcomes. Inappropriate use of antibiotics still occurs in patients in hospitals. Increasing the role of health workers is needed in the provision of empirical antibiotics in accordance with the guidelines.

Kata Kunci : Bronkhitis dan pneumonia pada dewasa, evaluasi antibiotik, Rumah Sakit AkademikUGM/ Adult�s bronchitis and pneumonia, Antibiotics evaluation, UGM Academic Hospital

  1. S1-2020-393412-abstract.pdf  
  2. S1-2020-393412-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-393412-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-393412-title.pdf