Laporkan Masalah

Hubungan Rasionalitas Penggunaan Antibiotik terhadap Outcome Klinik pada Pasien Ulkus Diabetik Bangsal Rawat Inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

ATIK SRI W, Dr. Apt. Ika Puspita Sari, M.Si.

2020 | Skripsi | S1 FARMASI

Daerah Istimewa Yogyakarta menduduki peringkat ketiga penduduk dengan usia >= 15 tahun yang menderita DM pada tahun 2018, dimana tingginya prevalensi DM ini sebanding dengan prevalesi ulkus diabetik sebagai komplikasi tertinggi ketiga 15% setelah neuropati perifer 40% dan retinopati 26%. Evaluasi kualitatif penggunaan antibiotik untuk ulkus diabetik di rumah sakit dapat dilakukan dengan menggunakan alur Gyssens. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran rasionalitas penggunaan antibiotik dan hubungannya terhadap outcome klinik pada pasien ulkus diabetik bangsal rawat inap. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode cross sectional. Data antibiotik yang digunakan dan outcome klinik diambil dari rekam medis pasien periode 1 Januari-31 Desember 2019 secara retrospektif. Sampel penelitian adalah pasien ulkus diabetik bangsal rawat inap yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Gambaran rasionalitas penggunaan antibiotik dinilai menggunakan alur Gyssens. Hubungan rasionalitas penggunaan antibiotik berdasarkan alur Gyssens terhadap outcome klinik dianalisis menggunakan Chi square. Hasil penelitian diperoleh data yang masuk kriteria inklusi adalah 103 kasus pada 73 pasien. Pasien didominasi oleh laki-laki dan usia <60 tahun sebanyak 58,90%. Pasien dengan lama DM >= 10 tahun lebih banyak yaitu 57,53%. Persentase penggunaan antibiotik menggunakan metode Gyssens adalah 68,93% rasional. Terdapat hubungan rasionalitas antibiotik terhadap outcome klinik dengan P hitung 0,023 (P<0,05). Antibiotik tunggal yang paling banyak digunakan adalah ampisilin sulbaktam 19,42% dan meropenem 17,48%, sedangkan antibiotik kombinasi adalah seftriakson dengan metronidazol 6,80%.

Daerah Istimewa Yogyakarta is ranked third, a region with a population aged >= 15 years suffering from DM in 2018, where the high prevalence of DM is comparable to the prevalence of diabetic ulcers as the third highest complication 15% after peripheral neuropathy 40% and retinopathy 26%. Qualitative evaluation of the use of antibiotics for diabetic ulcers in hospitals can be done using the Gyssens method. This study aims to determine the rationality of the use of antibiotics and their relationship to clinical outcomes in diabetic ulcer inpatients. This research is an observational analytic study with cross sectional design. Data of antibiotics used and clinical outcomes were drawn from the medical records of patients taken from 1 January-31 Desember 2019 retrospectively. Sample that used in this study is diabetic ulcer inpatients that fulfilled inclusion and exclusion criteria. The rationality of antibitic use was assessed using the Gyssens method. The rationality relationship of antibiotic use based on Gyssens method to clinical outcome was analyzed by Chi square. The results obtained by the data included in the inclusion criteria were 103 cases in 73 patients. Patients are dominated by men and aged <60 is 58,90%. Patients with DM duration >=10 years is 57,53%. The percentage of antibiotic use with Gyssens method is 68,93% rational. There is a relationship of the rationality of antibiotic use to clinical outcome, value of sig 0,023 (P<0,05). The single most used antibiotics are ampicillin sulbactam 19,42% and meropenem 17,48%, while the combination antibiotics is ceftriaxone with metronidazole 6,80%.

Kata Kunci : ulkus diabetik, rasionalitas antibiotik, Gyssens, outcome klinik

  1. S1-2020-395632-abstract.pdf  
  2. S1-2020-395632-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-395632-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-395632-title.pdf