Pengaruh Kombinasi Sel T Sitotoksik CD8+ dan Ekstrak Lengkuas (Alpinia galanga L.) terhadap Sel MDA-MB-231: Kajian Sitotoksisitas Pasca Ko-Kultur Direct In Vitro

IFFAN ALIF, Prof. Dr. apt. Edy Meiyanto, M.Si. ; Dr. dr. Agung Putra, M.Si. Med.

2020 | Tesis | MAGISTER BIOTEKNOLOGI

Triple Negative Breast Cancer (TNBC) merupakan subtipe kanker payudara yang tidak mengekspresikan Estrogen Receptor (ER), Progesterone Receptor (PR) dan Human Epidermal Growth Factor Receptor (HER2), sehingga tidak mampu merespon terapi hormonal dan anti-HER2. Sel Punca Kanker (SPK) diketahui terdapat dalam jumlah tinggi pada TNBC. Sel T sitotoksik mampu memicu efek sitotoksik pada sel kanker, namun populasi SPK mampu menghindar dari mekanisme penghancuran. Lengkuas (Alpinia galanga L.) diketahui memiliki aktivitas antitumor dan modulasi imunitas pada niche kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan potensi ekstrak lengkuas dalam memicu efek sitotoksik sel T sitotoksik terhadap sel MDA-MB-231. Sel T sitotoksik diaktivasi secara in vitro, distimulasi menggunakan ekstrak lengkuas dan diko-kultur pada sel MDA-MB-231 dengan rasio 3:1, 1:1 dan 1:3 (MDA-MB-231:Sel T sitotoksik). Protein CD8 sebagai marker sel T sitotoksik dianalisis pasca stimulasi ekstrak lengkuas menggunakan flow cytometry. Efek sitotoksik ekstrak lengkuas dan kombinasi dengan sel T sitotoksik dianalisis menggunakan MTT assay. Ekstrak lengkuas tidak menginduksi efek sitotoksik pada sel T sitotoksik dan tidak mempengaruhi jumlah CD8+ pada populasi sel T . Ekstrak lengkuas memicu penurunan viabilitas sel MDA-MB-231 dengan nilai IC50 sebesar 160 ug/mL. Kultur Sel T sitotoksik dengan MDA-MB-231 yang distimulasi ekstrak lengkuas pada rasio 1:3 (MDA-MB-231:Sel T sitotoksik) menyebabkan penurunan viabilitas sel MDA-MB-231 secara signifikan (p<0.05) dengan nilai IC50 sebesar 73 ug/mL. Data tersebut menunjukkan bahwa kombinasi sel T sitotoksik dan ekstrak lengkuas merupakan strategi yang menjanjikan dalam menginduksi efek sitotoksik pada sel MDA-MB-231.

Triple Negative Breast Cancer (TNBC) is a breast cancer subtype that does not express Estrogen Receptor (ER), Progesterone Receptor (PR) and Human Epidermal Growth Factor Receptor (HER2), so that cannot respond hormonal therapy and anti-HER2. Many population of cancer stem cells (CSCs) were found in TNBC. Cytotoxic T-cells could trigger cytotoxic effect in cancer cells, however the CSCs could avoid the destruction mechanism. Galangal (Alpinia galanga L.) has antitumor and immunomodulatory capacity in cancer niche. This study aims to develop the galangal extract potential in triggering cytotoxic effect of cytotoxic T cells on MDA-MB-231 cells. Cytotoxic T cells were activated in vitro, stimulated using galangal extract and co-cultured with MDA-MB-231 cells at the ratio of 3:1, 1:1 and 1:3 (MDA-MB-231:cytotoxic T cells). The concentration of CD8 was analyzed after galangal extract stimulation using flow cytometry. Cytotoxic effects of galangal extract and combination with cytotoxic T cells were analyzed using MTT assay. Galangal extract did not induced cytotoxic effect in cytotoxic T cells and did not affect the number of CD8 in T cell population. Galangal extract decreased MDA-MB-231 cell viability with an IC50 value of 160 ug/mL Galangal extract sensitized MDA-MB 231 cells against the cytotoxic effect of CD8 T cells at ratio to the cancer cells of 1:3 (MDA-MB-231:cytotoxic T cells) showing the significant decreased of cell viability of MDA-MB-231 (p<0.05) with IC50 value of 73 ug/mL. These data suggest that the combination of cytotoxic T cells and galangal extract is a promising strategy to induce cytotoxic effects on MDA-MB-231 cells.

Kata Kunci : sel T sitotoksik, ekstrak lengkuas, sitotoksisitas, MDA-MB-231 / cytotoxic T cells, galangal extract, cytotoxicity, MDA-MB-231