Laporkan Masalah

GAMBARAN KARAKTERISTIK DAN POLA PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN BALITA TERDIAGNOSIS DIARE DI PUSKESMAS KABUPATEN SLEMAN

PINASTHIKA TRISNA S, apt. Septimawanto Dwi Prasetyo, S.Farm., M.Si.

2020 | Skripsi | S1 FARMASI

Diare merupakan peristiwa keluarnya tinja yang encer pada seorang individu, setidaknya tiga kali sehari atau lebih sering daripada biasanya. Diare cair akut merupakan diare lebih dari 3 kali sehari yang berlangsung kurang dari 14 hari dan tidak mengandung darah. Terdapat dua perawatan sederhana dan efektif untuk manajemen klinis diare akut pada anak, yaitu pemberian oralit dan zink. Akan tetapi, ternyata masih ada balita yang belum mendapatkan zink dalam pengobatan diare di puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik, pola penggunaan obat, serta persentase pemberian oralit dan zink pada pasien diare balita di Puskesmas Kabupaten Sleman pada tahun 2019. Penelitian ini termasuk penelitian non-eksperimental secara retrospektif menggunakan data rekam medis pasien. Subjek penelitian ini adalah pasien balita terdiagnosis diare di Puskesmas Kabupaten Sleman pada tahun 2019. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode convenience sampling. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini mampu memberikan gambaran karakteristik, pola penggunaan obat, serta persentase pemberian oralit dan zink pada pasien diare balita di Puskesmas Kabupaten Sleman, tepatnya di Puskesmas Gamping I dan Puskesmas Sleman. Karakteristik pasien diare balita di Puskesmas Kabupaten Sleman pada tahun 2019 adalah pasien umum (76%) berjenis kelamin laki-laki (53%) berusia 0-1 tahun (39%), terdiagnosis diare cair akut (100%) tanpa dehidrasi (99%) dengan gejala berupa tinja encer (100%), demam (39%), dan disertai muntah (30%). Pola penggunaan obat pasien diare balita di Puskesmas Kabupaten Sleman pada tahun 2019 adalah zink (40,08%), oralit (35,63%), parasetamol (12,15%), domperidone (6,48%), attapulgit (1,62%), vitamin B complex (1,62%), vitamin B6 (0,81%), cotrimoxazole (0,81%), norit (0,40%), dan amoxicillin (0,40%). Persentase pemberian oralit pada pasien diare balita di Puskesmas Kabupaten Sleman pada tahun 2019 adalah 88% dan persentase pemberian zink sebesar 99%, dengan rincian pasien yang mendapatkan kombinasi oralit dan zink sebesar 87%, mendapatkan zink saja sebesar 12%, dan mendapatkan oralit saja sebesar 1%.

Diarrhea is a case of a loose stool in an individual, at least three times a day or more frequently than usual. Acute watery diarrhea is diarrhea which happens more than 3 times a day and lasts less than 14 days and does not contain blood. There are two simple and effective treatments for clinical management of acute diarrhea in children, particularly the administration of ORS and zinc. However, it turns out that there are still toddlers who have not gotten zinc in the treatment of diarrhea in puskesmas. This study aims to determine characteristics of patients, patterns of drug use, and the percentage of ORS and zinc administration in toddler diarrhea patients in Puskesmas Sleman Regency 2019. This study was a retrospective non-experimental study using patients' medical record data. The subjects of this study were toddler patients diagnosed with diarrhea in Puskesmas Sleman Regency 2019. Sampling was carried out using convenience sampling method. The data obtained were analyzed descriptively. The results of this study were able to provide the patients' characteristics, the patterns of drug use, and the percentage of ORS and zinc administration in toddler diarrhea patients in Puskesmas Sleman Regency, especially at Puskesmas Gamping I and Puskesmas Sleman. Characteristics of toddler diarrhea patients in Puskesmas Sleman Regency 2019 were general patients (76%) male (53%) aged 0-1 years (39%), diagnosed with acute watery diarrhea (100%) without dehydration (99% ) with symptoms such as watery stool (100%), fever (39%), and vomiting (30%). The patterns of drug used for patients with toddler diarrhea in Puskesmas Sleman Regency 2019 were zinc (40,08%), ORS (35,63%), paracetamol (12,15%), domperidone (6,48%), attapulgit (1,62%), B complex vitamin (1,62%), B6 vitamin (0,81%), cotrimoxazole (0,81%), norit (0,40%), and amoxicillin (0,40%). The percentage of ORS administration in toddler diarrhea patients in Puskesmas Sleman Regency 2019 was 88% and the percentage of zinc administration was 99%, with detail of patients who received a combination of ORS and zinc was 87%, just got zinc was 12%, and only received ORS was 1%.

Kata Kunci : diare balita, oralit, zink, Puskesmas Kabupaten Sleman

  1. S1-2020-393404-abstract.pdf  
  2. S1-2020-393404-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-393404-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-393404-title.pdf