Laporkan Masalah

PERAN KELUARGA DALAM PROSES REINTEGRASI SOSIAL MANTAN ANAK BERKONFLIK HUKUM (ABH) DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KETAHANAN SOSIAL (Studi Pada Klien Balai Pemasyarakatan Kelas II Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah)

DEBY ARDITYA C N, Dr. Rr. Paramitha Dyah Fitriasari, M.Hum.; Prof. Dr. Kodiran, MA.

2020 | Tesis | MAGISTER KETAHANAN NASIONAL

Keluarga memiliki berbagai fungsi yang sangat vital bagi pertumbuhan anak. Fungsi tersebut antara lain adalah berkaitan dengan aspek fisik, non-fisik, dan agama. Kegagalan dalam pemenuhan fungsi tersebut menjadi indikasi bahwa ketahanan sebuah keluarga memiliki kerapuhan, dan ini akan berakibat fatal bagi anak yang sedang tumbuh kembang. Anak memiliki potensi untuk memiliki perilaku yang tidak terkontrol dan lepas dari keluarganya, sehingga memungkinkan anak mencari pelampiasan lain di luar keluarga yang dalam hal ini tidak tentu baik. Bahkan cenderung merusak bagi anak tersebut seperti melakukan tindakan kriminalitas ataupun yang lainnya. Terlebih lagi adalah anak-anak yang pernah berkonflik dengan hukum. Penelitian ini berusaha untuk menganalisis bagaimana peran keluarga dalam proses reintegrasi sosial anak yang pernah berkonflik dengan hukum, bagaimana dalam proses reintegrasi tersebut dan bagaimana implikasinya ketahanan keluarga terhadap ketahanan sosialnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif. Penentuan subyek dalam penelitian ini dengan menggunakan purposive sampling yang sesuai dengan tujuan dari penelitian ini. Penelitian ini melibatkan 9 orang informan, yang terdiri dari 4 orang informan pelaku (anak dan orang tua), 3 orang informan tahu dan 2 orang informan ahli. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa: 1) Terpenuhinya fungsi keluarga dapat menjadikan keluarga memiliki ketahanan yang baik. Dalam hal ini, ketika keluarga memiliki ketahanan keluarga baik maka akan sangat membantu mantan Anak Berkonflik Hukum (ABH) mencapai keberhasilan dalam proses reintegrasi sosial. 2) Hambatan-hambatan dalam proses reintegrasi terkait dengan pola asuh orang tua, pengaruh teman sebaya, controlling lembaga pendidikan, dan dampak negatif dari hukuman pidana sangat mungkin terjadi maka peran dari keluarga dan juga Balai Pemasyarakatan penting sebagai mediator menuju reintegrasi sosial ke masyarakat agar lebih harmonis. 3) Ketahanan keluarga sangat penting mendukung terciptanya ketahanan sosial karena keluarga sebagai komunitas sosial terkecil dalam masyarakat, dan dari keluarga tersebut secara fungsional berpengaruh bagi ketahanan sosial masyarakat secara menyeluruh yang nantinya bermuara pada ketahanan nasioanal yang tangguh.

The family has a wide range of functions that are vital for child growth. Such functions are related to physical, non-physical, and religious aspects. Failure to fulfill the function is an indication that the resilience of a family has a fragility, which will be fatal for the growing child. The child has the potential to have uncontrolled behavior and escape from his family, allowing the child to seek another outside of the family, which in this case, is not necessarily good. It tends to be detrimental to the child, such as doing criminality or other acts. Moreover, children have been conflicted with the law. The research seeks to analyze how a family's role in the process of social reintegration of children has ever conflicted with the law, how in the process of reintegration, and how the implications of family endurance on social resilience. The method used in this research is a qualitative method. The subject determination in this study using purposive sampling is appropriate for the purpose of this study. This study involved 9 informers, consisting of 4 informant actors (children and parents), 3 people know the informant and 2 members of experts. This study resulted in the conclusion that: 1) The fulfillment of family functions can make families have good resilience. In this case, when the family has good family resilience, it will greatly help the former conflicted son of the law achieve success in the process of social reintegration. 2) Barriers in the process of reintegration related to parenting patterns, peer influence, controlling educational institutions, and the negative impact of criminal penalties are very likely to occur then the role of the family and also the probation office is important as a mediator to the social reintegration to the community to be more harmonious. 3) Family resilience is very important in support of the creation of social resilience because the family as the smallest social community in society, and from the family is functionally influential for the overall social resilience of society which later comes down to the resilience of tough fate.

Kata Kunci : Anak Berkonflik Hukum, Reintegrasi Sosial, Ketahanan Keluarga, Ketahanan Sosial

  1. S2-2020-405089-abstract.pdf  
  2. S2-2020-405089-bibliography.pdf  
  3. S2-2020-405089-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2020-405089-title.pdf