Dampak Ekonomi Penyakit Pada Pasien Hipertensi: Studi Kasus di Puskesmas Gondomanan, Puskesmas Mergangsan, dan Puskesmas Mlati I

GITA WANDANSARI, Dr. apt. Dwi Endarti, M.Sc.

2020 | Skripsi | S1 FARMASI

Hipertensi merupakan penyakit kronis sehingga membutuhkan perawatan dalam periode waktu yang lama dan membawa dampak ekonomi cukup besar bagi penderitanya. Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berupaya menjamin pemeliharaan kesehatan pasien peyakit kronis di Indonesia. Namun, biaya yang ditanggung JKN hanya terbatas biaya medis langsung. Biaya non medis langsung dan biaya tidak langsung tetap menjadi beban pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total biaya penyakit hipertensi berdasarkan perspektif pasien meliputi biaya medis langsung, biaya non medis langsung, dan biaya tidak langsung serta faktor yang mempengaruhinya. Peneltian ini juga untuk mengetahui besarnya kemauan pasien untuk melakukan cost sharing. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dan analitik observasional dengan rancangan penelitian cross-sectional. Data diambil dengan melakukan wawancara kepada pasien yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi (n=99) di Puskesmas Gondomanan, Puskesmas Mergangsan, dan Puskesmas Mlati I pada Januari 2020 sampai dengan Februari 2020. Data dianalisi secara deskriptif untuk memberikan estimasi biaya dan gambaran cost sharing serta dilakukan analisis uji beda untuk melihat faktor yang mempengaruhi biaya pasien hipertensi. Hasil penelitian ini adalah diperoleh rata-rata biaya medis langsung per pasien selama tiga bulan rawat jalan sebesar 3.571,72, biaya non medis langsung Rp. 5.918,18, biaya tidak langsung Rp. 38.073,04, dan total biaya Rp. 47.562,94. Biaya tidak langsung memiliki proporsi paling tinggi diantara komponen biaya lainnya. Faktor jenis kelamin memberikan pengaruh yang signifikan terhadap total biaya dan faktor status bekerja memberikan pengaruh yang signifikan terhadap biaya tidak langsung pasien hipertensi rawat jalan, sedangkan jenis pekerjaan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap biaya tidak langsung. Proporsi pasien yang bersedia untuk cost sharing paling tinggi yaitu sebesar 10%.

Hypertension is a chronic disease that requires treatment in a long period of time and brings a considerable economic impact for sufferers. The National Health Insurance Program (JKN) seeks to ensure the health care of patients with chronic diseases in Indonesia. However, the costs covered by JKN are limited to direct medical costs. Direct non-medical costs and indirect costs remain the burden of the patient. This study aims to determine the total cost of hypertension based on the patient's perspective including direct medical costs, direct non-medical costs, and indirect costs and the factors that influence it. This research is also to find out the magnitude of the patient's willingness to do cost sharing. This research is a observational descriptive and analytic study with a cross-sectional study design. Data were collected by interviewing patients who met in the inclusion and exclusion criteria (n=99) at Puskesmas Gondomanan, Puskesmas Mergangsan, dan Puskesmas Mlati I on January 2020 until February 2020. Data were analyzed descriptively to provide cost estimates and cost sharing then different test analyzes were carried out to see the factors that influence the cost of hypertensive patients. The results of this research showed that average direct medical costs per patient for three months were Rp. 3,571.72, direct non-medical costs Rp. 5,918.18, indirect costs Rp. 38,073.04, and the total cost was Rp. 47,562.94. Indirect costs have the highest proportion among other cost components. Gender factors have a significant effect on total costs and work status factors have a significant effect on the indirect costs of outpatient hypertension patients, while the type of work does not have a significant effect on indirect costs. The highest proportion of patients who are willing to cost sharing is 10%.

Kata Kunci : dampak ekonomi, hipertensi, cost of illness, perspektif pasien, cost sharing, puskesmas