Laporkan Masalah

Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan di Desa Sendangsari Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo

IRFAN TEGAR DWI K, Wiyono, S.Hut., M.Si.

2020 | Tugas Akhir | D3 PENGELOLAAN HUTAN

Hutan Kemasyarakatan (HKm) merupakan salah satu bentuk program perhutanan sosial. Tujuan utama program HKm adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga kelestarian hutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan HKm berdasarkan tiga aspek utama, yaitu: pengelolaan kelembagaan, pengelolaan kawasan dan pengelolaan usaha. Penelitian ini dilakukan di Kelompok Tani Hutan Kemasyarakatan (KTHKm) Rukun Makaryo dan KTHKm Suko Makmur yang berada di Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo. Pengambilan data dilakukan dengan cara studi dokumen, wawancara, observasi dan forum group discussion (FGD). Metode dasar penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan program HKm di Desa Sendangsari meliputi: (1) Pengelolaan kelembagaan ditunjukkan dengan adanya legalitas, keanggotaan, kepengurusan, peraturan, dan program lembaga. Aturan-aturan kelompok bersifat mengikat seluruh anggota; (2) Pengelolaan kawasan dilakukan dengan cara membagi kawasan hutan lindung menjadi blok-blok pengelolaan dan setiap anggota diberikan lahan garapan di dalam kawasan hutan. Kontribusi program HKm terhadap lahan garapan anggota lebih dari 65%; (3) Pengelolaan usaha dilakukan dengan dua caya yaitu usaha berbasis lahan dan usaha berbasis non lahan yang keduanya saling melengkapi untuk meningkatkan kesejahteraan anggota. Kontribusi program HKm terhadap pendapatan anggota HKm lebih 50%.

Community forestry (HKm) is one of scheme of social forestry program. The main objective of the HKm program is to improve the welfare of the community and preserve the forest. This study aims to determine the management of HKm based on three main aspects, namely: institutional management, area management, and business management. This research was conducted in the Community Forest Farmer Group (KTHKm) Rukun Makarya and KTHKm Suko Makmur located in Sendangsari Village, Pengasih District, Kulon Progo Regency. Data is collected by means of document reviews, interviews, observation, and focus group discussion (FGD). The basic method of research is qualitative with a case study approach. Data analysis was performed descriptively with triangulation techniques. The results showed that the management of HKm program in Sendangsari Village included: (1) Institutional management is indicated by the existence of legality, membership, management, regulations, and institutional programs. Group rules are binding on all members; (2) Area management is carried out by dividing the protected forest area into several blocks of management and each member is given arable land within the forest area. The contribution of the HKm program to members� arable land is more than 65%; (3) Business management is done in two ways, namely a land-based business and a non-land-based business, both of which complement each other to improve the welfare of members. The HKm program contributes more than 50% of HKm members� income.

Kata Kunci : Pengelolaan, Hutan Kemasyarakatan, Kulon Progo

  1. D3-2020-416642-abstract.pdf  
  2. D3-2020-416642-bibliography.pdf  
  3. D3-2020-416642-tableofcontent.pdf  
  4. D3-2020-416642-title.pdf