Laporkan Masalah

Studi Outcome Terapi Antipsikotik pada Pengobatan Pasien Skizofrenia di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Ghrasia Yogyakarta

LAILA AYUNIRRAHMAH, apt. Woro Harjaningsih, S.Si., Sp.FRS.

2020 | Skripsi | S1 FARMASI

Skizofrenia adalah gangguan psikiatris yang ditandai dengan bermacam-macam gejala akibat adanya kerusakan bagian otak dan identik dengan kejadian kekambuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon terapi antipsikotik pada pengobatan penderita skizofrenia yang dirawat inap melalui pemantauan terapi obat berupa outcome terapi. Penelitian menggunakan rancangan non-eksperimental melalui pengambilan data sekunder secara retrospektif dari berkas rekam medis pasien skizofrenia di Instalasi Rawat Inap RSJ Grhasia Yogyakarta pada tanggal 3 Januari 2018 - 20 Desember 2019. Data yang digunakan diantaranya adalah karakteristik pasien, pola penggunaan obat, dan outcome terapi. Data disajikan dalam bentuk tabel dan/atau grafik dan dianalisis secara deskriptif. Dari hasil penelitian, skizofrenia lebih banyak diderita oleh laki-laki (72%) dengan rerata usia 40 tahun. Sebagian besar pasien menggunakan sistem pembayaran JKN (88%) dan tidak bekerja (73%). Tipe skizofrenia yang paling banyak diderita adalah skizofrenia tak terinci (66%). Onset penyakit pada pasien laki-laki rata-rata 27 tahun sedangkan pada perempuan 31 tahun. Faktor risiko penyakit dan kekambuhan pasien yang paling banyak masing-masing adalah faktor genetik (32%) dan ketidakpatuhan terapi rawat jalan (77%). Sebanyak 37% pasien memiliki penyakit penyerta. Rerata durasi penyakit pasien adalah 13,32 tahun dan rerata lama rawat inap pasien adalah satu bulan. Penggunaan antipsikotik pada fase akut maupun fase stabilisasi yang paling banyak adalah kombinasi risperidon+klozapin (26,3%; 37,4%). Pada fase akut, sebagian besar pasien memperoleh outcome terapi yang baik berupa perbaikan gejala akut setelah memperoleh terapi antipsikotik (99%), ditandai dengan penurunan skor PANSS-EC. Pada fase stabilisasi, sebanyak 75% pasien memperoleh outcome terapi yang baik ditandai dengan perbaikan gejala positif maupun negatif. Seluruh pasien yang keluar dari rumah sakit tetap melanjutkan pengobatan dengan antipsikotik berupa terapi pemeliharaan.

Schizophrenia is a psychiatric disorder characterized by various symptoms due to damage to parts of the brain and is identical to the recurrence. This study aims to determine the response of antipsychotic therapy in the treatment of schizophrenics who are hospitalized through monitoring drug therapy in the form of therapeutic outcomes. This study used a non-experimental design through retrospective secondary data collection from schizophrenic patient medical record files at the Inpatient Installation of the Grhasia Psychiatric Hospital Yogyakarta in 3rd January 2018 � 20th December 2019. The data used included patient characteristics, drug use patterns and therapeutic outcomes. Data is presented in tabular and/or graphical form and analyzed descriptively. Data showed that schizophrenia was more experienced in men (72%) with the average age of 40 years old. Most patients used the health coverage system by JKN (88%) and unemployed (73%). The most common type of schizophrenia was the undifferentiated type (66%). The onset of schizophrenia was an average of 27 years old in men and 31 years old in women. The highest amount of patient�s risk factor of disease and relapse were genetic factor (32%) and outpatient�s therapy disobedience, respectively. There was 37% patients who had comorbidites. The average durration of patient�s illness was 13,32 years and the average length of patients� stay in hospital was a month. The most common used of antipsychotics in both acute and stabilization phase was the combination of risperidone + clozapine (26.3%; 37.4%). In the acute phase, most patients have got the desirable therapeutic outcomes in the form of acute symptoms improvement after receiving antipsychotic therapy (99%), characterized by a decrease in PANSS-EC scores. In the stabilization phase, by the amount of 75 patients have got the desirable therapeutic outcomes characterized by positive and negative symptoms improvement. All patients who were discharged from hospital must continue to go under maintenance therapy of antipsychotics. Key words : schizophrenia, antipsychotics, outcome therapy, Grhasia Psychiatric Hospital Yogyakarta.

Kata Kunci : skizofrenia, antipsikotik, outcome terapi, RSJ Grhasia Yogyakarta

  1. S1-2020-397285-abstract.pdf  
  2. S1-2020-397285-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-397285-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-397285-title.pdf