PENERAPAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DAN SEVEN TOOLS UNTUK EVALUASI MUTU KEMASAN PRODUK KACANG DUA KELINCI DI PT DUA KELINCI, PATI, JAWA TENGAH
BETHA NURLITA, Satria Bhirawa Anoraga S.T.P.,M.SC
2020 | Tugas Akhir | D3 AGROINDUSTRIPT Dua Kelinci merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai makanan ringan salah satunya yaitu kacang garing. Masalah yang menjadi perhatian dari PT Dua Kelinci Divisi Kacang Garing adalah penangan afal kemasan atau kemasan cacat. Perlu adanya pengendalian kualitas untuk mengurangi tingkat kecacatan kemasan. Data yang telah diperoleh diolah menggunakan metode Failure Mode effect analysis (FMEA) dan alat yang dikenal dengan Seven Tools. Seven Tools yang digunakan yaitu P-chart dan diagram ishikawa serta dilakukan Five Whys Analysis. Potensi kegagalan tertinggi pada analisis FMEA yaitu pada proses pengemasan kacang ke dalam plastik. Serta faktor-faktor penyebab kegagalan berdasarkan analisis Diagram Ishikawa yaitu faktor manusia, material, mesin, metode dan lingkungan. Five Whys Analysis digunakan untuk mengetahui akar masalah dan alternatif perbaikan yang dapat dilakukan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah proses pengemasan kacang garing PT Dua Kelinci masih perlu monitoring, evaluasi dan perbaikan dengan perbaikan utama yang dapat dilakukan yaitu pada faktor mesin dan manusia dengan cara melakukan pengaawasan mesin, seminar pelatihan dan pengawasan terhadap karyawan.
PT Dua Kelinci is a company that produces a variety of snacks such as crispy peanuts. The problem was of concern to PT Dua Kelinci crispy bean division is the packaging or defective packaging. Quality control is needed to reduce the level of packaging defects. The data that has been obtained was processed using the Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) method and a tool known as Seven Tools. The Seven Tools used were P-chart and Ishikawa diagram and Five Whys Analysis. The highest potential failure in the FMEA analysis was the packaging of beans into plastic. And the factors that cause failure based on Ishikawa Diagram analysis was human, material, machine, method and environmental factors. Five Whys Analysis is used to find out the root of the problem and alternative improvements that can be done. The conclusion of this study was that the packaging process of PT Dua Kelinci crispy beans still needs monitoring, evaluation and improvement with the main improvements that can be done, namely on the engine and human factors by conducting machine supervision, training seminars and supervision of employees.
Kata Kunci : Diagram Ishikawa, Five Whys Analysis, Failure Mode and Effect Analysis, kacang garing, P-chart, pengendalian mutu.