Identifikasi Drug Related Problems Penggunaan Antibiotik pada Penyakit Pneumonia Pasien Dewasa di Bangsal Rawat Inap Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada
YUSTIKA CAHYANING P, apt. Fivy Kurniawati, S.Farm., M.Sc.
2020 | Skripsi | S1 FARMASIPneumonia menjadi penyebab angka kematian dan kecacatan yang tinggi di di negara berkembang. Penggunaan antibiotik yang tepat dapat menurunkan risiko kematian pada pneumonia. Drug Related Problems (DRPs) dapat terjadi apabila penggunaan antibiotik tidak sesuai. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pola DRPs potensial, luaran terapi dan klinik penggunaan antibiotik, dan pengaruh DRPs potensial terhadap luaran terapi penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia dewasa. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional, pengambilan data secara retrospektif melalui rekam medis. Populasi penelitian ini adalah pasien pneumonia rawat inap dewasa usia � 18 tahun periode Januari 2018-Juni 2019. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Data dianalisis secara analitik untuk mengetahui gambaran pola DRPs potensial dan luaran terapi penggunaan antibiotik di RS Akademik UGM. Pengaruh DRPs terhadap luaran terapi dianalisis dengan metode chi-square sehingga didapatkan nilai p-value untuk menggambarkan signifikansi. Kejadian DRPs potensial penggunaan antibiotik di RS Akademik UGM sebanyak 54 (54%) dari 100 pasien. Jenis DRPs potensial terbanyak adalah permasalahan terkait pemilihan obat sebanyak 44 kasus (66,67%). Luaran terapi pasien berdasarkan tanda-tanda vital menunjukkan 43 pasien membaik dan 57 pasien tidak membaik. Kasus DRPs potensial yang terjadi pada penggunaan antibiotik pasien pneumonia usia dewasa berpengaruh tidak signifikan terhadap luaran terapi pasien.
Pneumonia is a cause of high mortality and disability in developing countries. The use of appropriate and adequate antibiotics can reduce the risk of death in pneumonia. Drug Related Problems (DRPs) can occur if antibiotic use is inappropriate. The purpose of this study was to determine the pattern of potential DRPs, therapeutic outcomes and clinical use of antibiotics, also the effect of DRPs on antibiotic use therapy outcomes in adult pneumonia patients. This research is a cross sectional study with retrospective data collection through medical records. The population of this study was adult inpatient pneumonia patients from January 2018 to June 2019 aged � 18 years. Sampling was done by purposive sampling method. Data were analyzed descriptively to determine the pattern of potential DRPs and antibiotic use therapy outcomes at UGM Academic Hospital Yogyakarta. The effect of DRPs on therapeutic outcomes was analyzed by the chi-square method so that the p-value was obtained to describe the level of significance. The potential incidence of DRPs in the use of antibiotics in RS Akademik UGM are 54 patients (54%) of 100 patients. The most potential types of DRPs are problems related to drug selection in 44 cases (66,67%). Patient therapy outcomes based on vital signs showed 43 patients improved and 57 patients did not improve. Cases of potential DRPs that occur in the use of antibiotics in adult pneumonia patients have no significant effect on patient therapy outcomes.
Kata Kunci : pneumonia dewasa, infeksi, antibiotik, DRPs, RS Akademik UGM Yogyakarta