Perbedaan Penyebab Sirosis Hepatis Korban Meninggal Pada Masyarakat Rural dan Urban Terkait Penyalahgunaan Napza
RIO DOMINIQUE Q P, dr. Beta Ahlam Gizela, Sp. F., DFM; dr. Martiana Suciningtyas TA, SP. F.; Dr. Dra. Suhartini Apt. SU
2020 | Skripsi | S1 KEDOKTERANLatar Belakang: Sirosis Hepatis adalah salah satu penyakit tidak menular yang prevalensinya cukup tinggi di Indonesia. Sirosis Hepatis adalah keadaan dimana terjadi fibrosis di hepar akibat peradangan kronis, biasanya merupakan komplikasi dari penyakit kronis yang menyerang hepar. Salah satu bentuk NAPZA yang menyebabkan sirosis adalah alkohol (etanol) dalam jangka waktu lama. Asetaldehid yang merupakan metabolit dari etanol berperan penting dalam proses terbentuknya jaringan parut dan nodul pada penyakit sirosis hepatis. Sudah banyak penelitian tentang penyakit menyebabkan Sirosis Hepatis, akan tetapi masih sedikit penelitian tentang perbedaan penyebab Sirosis Hepatis di daerah urban dan rural mengingat penyakit-penyakit diatas insidensinya berbeda di daerah urban dan rural. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penyebab Sirosis Hepatis di daerah urban dan rural terkait penyalahgunaan NAPZA Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan deskriptif dan menggunakan data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat berusia 15-85 tahun di Kabupaten Sleman yang mengikuti verbal autopsy HDSS Sleman pada tahun 2016-2018. Sampel dari penelitian ini adalah masyarakat penderita sirosis hepatis yang meninggal di Kabupaten Sleman pada tahun 2016-2018. Hasil Penelitian: Hasil didapatkan 14 (87,5%) orang subjek tinggal di daerah urban dan 2 (12,5%) orang di daerah rural dengan total subjek 16 orang. Karakteristik faktor risiko didapatkan sebanyak 6,25 % memiliki riwayat konsumsi alkohol. Tidak didapatkan hubungan antara konsumsi alkohol dan tempat tinggal pada korban meninggal akibat sirosis (p-value= 0,125). Kesimpulan: Studi ini menyimpulkan bahwa, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara konsumsi alkohol dan tempat tinggal pada korban meninggal akibat sirosis di Kabupaten Sleman pada tahun 2016-2018.
Background: Hepatic Cirrhosis is a non-communicable disease with a high prevalence in Indonesia. Hepatic cirrhosis is a condition in which there is a fibrosis formation in the liver due to chronic inflammation, usually resulted from a complication of a chronic disease that attacks the liver. ALD (Alcoholic Liver Disease), HCC (Hepatocellular Carcinoma), and Hepatitis are the most common causes. One of the main factors causing cirrhosis is long-term alcohol consumption. Acetaldehyde which is a metabolite of ethanol plays an important role in the formation of scars and nodules in hepatic cirrhosis. A lifestyle that changes over time is an important concern for the medical world. Ministry of Health's Basic Health Research Data shows that there is an increasing trend of alcohol consumption in the middle of Indonesian society. There have been many studies on how the diseases above cause hepatic cirrhosis, for example, how ALD changes and develops until it reaches the cirrhosis stage or about the relationship of alcohol consumption and hepatic cirrhosis but there aren't enough researches on the different causes of hepatic cirrhosis in urban and rural areas considering the incidence of the diseases above are different in urban and rural areas. Aim: This study aims to determine the differences in the causes of hepatic cirrhosis in urban and rural areas related to drug abuse. Method: This research is an analytical study with a descriptive design that uses a secondary data. The population in this study were all people aged 15-85 years in Sleman Regency that participated in the verbal autopsy of Sleman's HDSS in 2016-2018. The sample of this study was the people who died from hepatic cirrhosis in Sleman Regency from 2016 to 2018. Result: According to this study. It was found that 14 (87.5%) subjects lived in urban areas and 2 (12.5%) people in rural areas with a total of 16 subjects. Risk factors' characteristics were obtained and as many as 6.25% had a history of alcohol consumption. There is no relationship between alcohol consumption and subjects' residencies in victims of cirrhosis (p-value = 0.125). Conclusion: This study concludes that there is no significant relationship was found between alcohol consumption and subjects' residencies in victims of cirrhosis hepatic in Sleman Regency in 2016-2018.
Kata Kunci : Sirosis Hepatis, Rural, Urban, Verbal Autopsy