Laporkan Masalah

Jogja Performing Arts Center dengan Pendekatan Karakter Pergelaran sebagai Pembentuk Ruang Pertunjukan

ERNITA SARI P, Ir. Ikaputra, M.Eng,Ph.D

2020 | Skripsi | S1 ARSITEKTUR

Yogyakarta merupakan kota seni dan budaya yang menjadi salah satu kiblat perkembangan kesenian di Indonesia. Eksistensinya sebagai kota seni dan budaya dibuktikan dengan pencapaian Indeks pengembangan Kebudayaan yang tertinggi di Indonesia. Salah satu cabang kesenian yang paling berkembang di Yogyakarta adalah seni pertunjukan. Di Yogyakarta sendiri terdapat banyak sekali kekayaan budaya yang pada dasarnya merupakan seni pertunjukan seperti: gamelan, ketoprak, wayang kulit, sendratari, wayang wong dan sebagainya. Tak hanya kesenian tradisional, seni pertunjukan di kalangan komunitas kontemporer pun terus berkembang seiring zaman. Namun sayangnya Yogyakarta yang menjadi di ladang subur tempat komunitas ini berkembang belum memiliki fasilitas seni pertunjukan yang cukup memadai. Banyaknya komunitas seni pertunjukan yang belakangan muncul berbanding terbalik dengan tersedianya fasilitas seni pertunjukan. Disamping itu kurangnya wadah bagi para seniman untuk mengekspresikan karya seni nya sepertinya juga menjadi sebab kurangnya apresiasi seni di kalangan masyarakat Yogyakarta sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah ruang atau wadah bagi keberlangsungan seni pertunjukan di Yogyakarta yang sesuai dengan karakter seni pertunjukan atau pergelaran sebagai jawaban untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Untuk itulah dibuat Pusat Seni Pertunjukan ini.

Yogyakarta is a city of art and culture that has become one of the mecca of arts development in Indonesia. Its existence as a city of art and culture is evidenced by the achievement of the highest Cultural Development Index in Indonesia. One of the most developed branches of art in Yogyakarta is the performing arts. In Yogyakarta itself there is a lot of cultural wealth which is basically a performance art such as: gamelan, ketoprak, shadow puppets, ramayana ballet, wayang wong and so on. Not only traditional arts, performing arts in contemporary communities also continue to develop over time. But unfortunately Yogyakarta, which became a fertile field where this community developed, does not yet have adequate performing arts facilities. The number of performing arts communities that recently emerged is inversely proportional to the availability of performing arts facilities. Furthermore, the lack of a forum for artists to express their works of art also seems to be the cause of the lack of appreciation of art in the Yogyakarta community itself. Therefore, we need a space or place for the continuity of the performing arts in Yogyakarta in accordance with the character of the performing arts or performances as an answer to solving the problem. For this reason, the Center for Performing Arts was created.

Kata Kunci : Pertunjukan, Pergelaran, Performing Arts Center, Karakter

  1. S1-2020-399800-abstract.pdf  
  2. S1-2020-399800-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-399800-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-399800-title.pdf