Laporkan Masalah

STRATEGI PENGHIDUPAN RUMAH TANGGA PENGHUNI RUMAH TRADISIONAL JAWA DI DESA WISATA BRAYUT

Dias Oktri Raka Setiadi, Prof. Dr. M. Baiquni, M.A.

2020 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAH

Keberadaan Desa Wisata Brayut sejak tahun 1999 tidak merubah secara signifikan bentuk permukiman rumah tradisional Jawa yang ada. Rumah tradisional sebagai daya tarik wisata, merupakan aset yang memerlukan perawatan tinggi. Berkaitan dengan itu, kondisi penghidupan rumah tangga penghuni dimungkinkan bervariasi. Penelitian ini mencoba mendeskripsikan kondisi penghidupan rumah tangga yang mampu menghuni rumah tradisional Jawa di Desa Wisata Brayut dan mengidentifikasi strategi penghidupan rumah tangga yang mampu menghuni rumah tradisional Jawa di Desa Wisata Brayut. Metode campuran kuantitatif dan kualitatif model sequential explanatory digunakan untuk menjawab tujuan. Populasi sebanyak 25 rumah tangga penghuni rumah tradisional Jawa di Desa Wisata Brayut dengan sampel jenuh (sensus). Analisis penelitian secara statistik deskriptif untuk membahas kondisi penghidupan dan analisis deskriptif untuk membahas strategi penghidupan. Aset pada rumah tangga berpartisipasi di desa wisata menunjukkan modal manusia memiliki nilai tertinggi. Sedangkan modal fisik berupa kepemilikan barang elektronik, kendaraan, dan perabotan rumah tangga lainnya merupakan modal tertinggi yang dimiliki oleh rumah tangga tidak berpartisipasi di kegiatan desa wisata. Pola pewarisan rumah tradisional berpengaruh terhadap kemunculan atau perubahan strategi penghidupan rumah tangga. Rumah tangga yang mampu menghuni rumah tradisional Jawa terbagi menjadi 2 kategori yaitu 1) rumah tangga yang memiliki kapabilitas rendah dan modal yang rendah sehingga hanya mampu survive menempati rumah tersebut. Kategori ini terdiri dari rumah tangga strategi survival dan passive income. 2) rumah tangga yang memiliki kapabilitas dan modal tinggi sehingga mampu mengembangkan kemampuannya untuk bertahan hidup melalui penganekaragaman mata pencaharian, pengoptimalan anggota rumah tangga bekerja, atau pemanfaatan bagian rumah untuk kegiatan komersil. Kategori ini terdiri dari rumah tangga strategi konsolidasi intensifikasi, konsolidasi diversifikasi, dan akumulasi.

The tourist village of Brayut since 1999 has not significantly changed the existing traditional Java settlement. The traditional house as a tourist attraction is an assets need of great treatment. Related to this, the livelihood conditions of the household may various. This study tries to describe the livelihood condition of household in traditional Javanese house in Brayut Tourist Village and identify the household livelihood strategy in traditional Javanese house in Brayut Tourist Village. Quantitative and qualitative methods with sequential explanatory model used to answer purposes. The population is 25 household in traditional Javanese house in Brayut Tourist Village with census techniques. The descriptive statistical analysis for describe the livelihood condition and descriptive analysis for identify the traditional javanese household livelihood strategy. Assets in households participate in the tourist village activities show human capital having the highest score. Physical capital like electronic, transportation, and household furnishings is the highest capital the household not participate in the tourist village activities. Pattern of the inheritance traditional house had an influence appearance or change of household livelihood strategy. Households capable of inhabiting of Javanese traditional house is divided into two categories 1) households that have low capabilities and capital only able to survive the occupies a house. This category consist of survival and passive income strategies, 2 ) households that have high capabilities and capital able to adjust and develop their abilities to survive through variety livelihoods activities. This category consisting of a intensification consolidation, diversification consolidation, and accumulation strategies.

Kata Kunci : strategi penghidupan, rumah tradisional Jawa, desa wisata