ENVIRONMENTALISME GLOBAL DI KALANGAN PEMUDA STUDI KASUS: PENANGANAN KRISIS SAMPAH PLASTIK DI BALI & KEPULAUAN SERIBU

INTEN SUHARTIEN, Dr. Maharani Hapsari

2020 | Tesis | MAGISTER ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Isu sampah plastik menjadi salah satu isu global sejak ditemukan berbagai jenis hewan di belahan dunia yang mati akibat pemcemaran sampah plastik. Pada tahun 2015, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Jambeck mengungkapkan estimasi besaran pencemaran oleh plastik di lautan dan degradasi lingkungan yang terjadi akibat pencemaran ini. Hal ini mendorong adanya gerakan environmentalisme oleh pemuda yang melihat terjadinya degradasi lingkungan akibat polusi sampah plastik sebagai ancaman bagi mereka. Dengan menggunakan konsep environmentalisme, partisipasi politik, dan social movement, penulis ingin mengetahui bagaimana gerakan environmentalisme berkembang di kalangan pemuda untuk menciptakan perubahan sosial di masyarakat dalam memandang isu lingkungan khususnya sampah plastik di Bali dan Kepulauan Seribu. Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa gerakan ini berkembang diantara para pemuda dengan semangat 3R (Reuse, Reduce, Recycle). Para pemuda mendapati diri mereka sebagai salah satu pihak yang akan dirugikan di masa yang akan datang jika hal ini terus terjadi dan kualitas lingkungan terus menurun. Implikasi mengenai masa depan serta ketidakpuasan terhadap kapasitas pemerintah dalam menangani masalah ini juga merupakan factor pendorong bagi pemuda menjalankan gerakan environmentalisme. Melalui gerakan ini, para pemuda juga memobilisasi diri agar menciptakan gerakan environmentalisme yang lebih sporadic dengan efek yang lebih besar secara global.

The issue of plastic waste has become one of the global issues since the discovery of various types of animals in parts of the world that have died as a result of pollution from plastic waste. In 2015, a study conducted by Jambeck revealed estimates of the amount of pollution by plastics in the oceans and environmental degradation that occurred due to this pollution. This has led to an environmentalism movement by young people who see environmental degradation due to plastic waste pollution as a threat to them. By using the concepts of environmentalism, political participation, and social movement, the author wants to find out how the environmentalism movement develops among young people to create social change in society in looking at environmental issues, especially plastic waste in Bali and the Seribu Islands. The results of this study showed that this movement develops among young people with the spirit of 3R (Reuse, Reduce, Recycle). The youths find themselves as one of the parties who will be harmed in the future if this kind of exploitation continues and the quality of the environment keep degrading. Implications regarding the future as well as dissatisfaction with the capacity of the government to deal with this issue are also a driving factor for young people running the environmentalism movement. Through this movement, young people also mobilize themselves to create a more sporadic environmentalism movement with a greater effect globally.

Kata Kunci : partisipasi pemuda, environmentalisme, gerakan sosial, sampah plastik/ youth participation, environmentalism, social movement, plastic waste