RESHAPING THE HOMOSEXUAL IDENTITY OF MIDDLE-AGED GAY MEN IN AMERICA: A SOCIOLOGICAL STUDY OF IDENTITY PROCESS ON ANDREW SEAN GREER'S LESS
FAIRUZ SU'DA, Muh. Arif Rokhman, M. Hum. Ph.D.
2020 | Tesis | MAGISTER PENGKAJIAN AMERIKAEfek jangka panjang yang disebabkan oleh viktimisasi LGBT di Amerika telah dirasakan secara langsung oleh kelompok laki-laki homoseksual paruh baya dan diinternalisasi ke dalam identitas mereka, yang kemudian menciptakan kekhawatiran dan kecemasan yang terus-menerus mempengaruhi mereka bahkan setelah adanya toleransi LGBT di Amerika. Oleh sebab itu, pergeseran identitas homoseksual laki-laki gay paruh baya di Amerika tidak terhindarkan demi mendapatkan keseimbangan identitas mereka kembali. Andrew Sean Greer menggambarkan isu ini dalam novelnya Less melalui konflik internal yang dialami Arthur Less -karakter utama yang berusaha untuk menerima identitasnya sebagai pria homoseksual yang tengah mengalami penuaan. Fokus dari penelitian ini adalah tahap-tahap yang dialami Arthur ketika ia mengasimilasi pengalaman-pengalaman baru di sekitarnya dan kemudian mengakomodasi pemikirannya mengenai identitas homoseksualnya sendiri. Dalam menganalisisnya, penulis menggunakan Teori Proses Identitas milik Susan Krauss Whitbourne yang membahas asimilasi identitas, akomodasi identitas, dan keseimbangan identitas. Studi ini menemukan bahwa viktimisasi LGBT di masa lampau telah menyebabkan trauma epidemi HIV/AIDS, citra laki-laki gay yang hiperseksual, pandangan sinis terhadap pernikahan sesama jenis, dan homonegativitas yang terinternalisasi, dimana semuanya menciptakan gangguan dalam keseimbangan identitas. Namun, ketika asimilasi identitas berakhir dengan kegagalan dan akomodasi identitas terjadi, kaum homoseksual paruh baya di Amerika didorong untuk memahami bahwa identitas homoseksual tidak terbatas oleh konteks seksual yang stereotipikal saja, tak ada standar yang mengatur bagaimana mereka harus bersikap, dan normal bagi mereka yang memasuki masa paruh baya untuk mencari komitmen dalam bentuk pernikahan seperti pasangan heteroseksual.
The long-term detrimental effects caused by the LGBT victimization in America are directly felt by the current middle-aged cohort of gay men and is internalized into their identity, creating concerns and anxieties that continuously affect them even after LGBT acceptance in America. The shift of homosexual identity in middle-aged American gay men is thus inevitable in order to regain their identity balance. Andrew Sean Greer's Less depicts this issue through the internal conflicts of Arthur Less -the main character who struggles to come to terms with his identity as an aging homosexual man. The steps that Arthur takes as he assimilates the new experiences surrounding him and eventually accommodates his way of thinking concerning his homosexual identity become the highlights of this study. In analyzing them, the writer utilizes Susan Krauss Whitbourne's Identity Process Theory that deals with identity assimilation, identity accommodation, and identity balance. This study finds that the past LGBT victimization has caused trauma of HIV/AIDS epidemic, hyper-sexualized image of gay men, cynicism towards same-sex marriage, and internalized homonegativity, all of which created disruption in the identity balance. However, when identity assimilation is met with failure and identity accommodation takes place, the middle-aged American gay men are encouraged to acknowledge that homosexual identity exists beyond the stereotyped sexual context, there is no standardized attitudes that gay men must adopt, and that middle-aged gay men are allowed to desire the same sense of comfort and intimacy in the form of committed relationship or marriage just like their heterosexual counterparts.
Kata Kunci : middle-aged American homosexuals, homosexual identity, identity process