Laporkan Masalah

MARRIAGES BETWEEN ELVES AND MEN: STRUCTURALIST READING ON J. R. R. TOLKIEN’S LEGENDARIUM

MAHARDHIKA KUSUMO S, Mala Hernawati, S.S., M.A.

2020 | Skripsi | S1 SASTRA INGGRIS

Legendarium J. R. R. Tolkien membahas kisah-kisah pernikahan antara peri dan manusia secara mendalam. Penelitian ini berasumsi bahwa fenomena pernikahan campur yang berulang dapat menandakan suatu fungsi penting dalam struktur teks. Teori stukturalisme digunakan untuk mengamati bagaimana kisah-kisah pernikahan campur tersebut membentuk struktur teks secara keseluruhan dan bagaimana makna bisa diambil dari hal tersebut. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa, dari kisah paling awal tentang Beren dan Lúthien dalam The Silmarillion hingga kisah penutup tentang Aragorn dan Arwen di akhir The Lord of the Rings, pernikahan antara peri dan manusia berperan sebagai penghubung dalam rangkaian kisah-kisah yang ada dengan menciptakan sebuah garis keturunan tokoh-tokoh berdarah campur yang mengambil peran-peran penentu bagi penyelesaian akhir legendarium. Keutamaan-keutamaan yang ditampilkan oleh karakter-karakter manusia yang memiliki pertalian dengan peri memancarkan pesan bahwa kejahatan hanya dapat ditaklukkan apabila manusia berusaha mencapai versi diri yang lebih mulia melalui jalan kerja sama dan pertukaran nilai. Akhirnya, melalui penggambaran kaum peri dan dinamika hubungan mereka dengan manusia, fantasi legendarium J. R. R. Tolkien telah menyediakan pemulihan dan penghiburan yang diperlukan pembacanya dengan menawarkan cara pandang baru untuk melihat kenyataan dan hasrat baru untuk mencapai keselarasan dalam dunia yang majemuk.

J. R. R. Tolkien’s legendarium deals heavily with stories of marriages between elves and men. This study assumes that the repetitive phenomena of intermarriages might signify an important function within the structure of the text. Theory of structuralism is applied to observe how intermarriage stories shape the whole structure of the text and how meaning can be generated from it. The findings suggest that, from the earliest story about Beren and Lúthien in The Silmarillion to the concluding tale of Aragorn and Arwen by the end of The Lord of the Rings, marriages between elves and men serve as a connector for the sequence of stories by creating a successive line of mixed-blood heroes that play defining parts for the finale of the legendarium. The virtues exhibited by human characters with elvish affinities radiate the message that evil can only be defeated if men strive for a higher version of themselves by means of cooperating and exchanging values. Finally, through the images of the elves and the dynamics of their relationship with men, the fantasy of J. R. R. Tolkien’s legendarium has provided the necessary recovery and consolation to its readers by offering them a fresh perspective to look upon reality and a new desire for harmony in the diverse world.

Kata Kunci : manusia, peri, pernikahan campur, strukturalisme, fantasi

  1. S1-2020-399718-abstract.pdf  
  2. S1-2020-399718-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-399718-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-399718-title.pdf