ANALISIS KINERJA STRATEGI INVESTASI MOMENTUM, KONTRARIAN DAN GROWTH AT REASONABLE PRICE DI INDONESIA
KIKI MULYADI, Eddy Junarsin, Ph.D., CFP
2020 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN (KAMPUS JAKARTA)Investasi saham, secara akademis dan praktis, terbukti memberikan pengembalian tertinggi dibandingkan dengan kelas aset likuid lainnya dalam jangka panjang. Namun, untuk mendapatkan pengembalian yang optimal, setiap investor harus melakukan analisis yang membutuhkan banyak pengetahuan, pengalaman, waktu dan upaya. Salah satu cara untuk mendapatkan pengembalian yang cukup baik adalah dengan memanfaatkan faktor-faktor investasi dalam bentuk pemanfaatan anomali di pasar saham yang terbukti mampu memberikan pengembalian yang baik. Anomali di pasar saham yang diuji dalam penelitian ini adalah strategi kontrarian, momentum dan pertumbuhan dengan harga wajar untuk saham pertumbuhan dengan menambahkan kondisi kualitas pendapatan dalam bentuk pendapatan positif dan pertumbuhan pendapatan pada sampel saham komponen LQ-45. Periode pengamatan dilakukan selama 28 kuartal dari Q4 2012 hingga Q3 2019 dengan data sekunder sejak Q1 2009. Pembentukan portofolio dilakukan setiap kuartal untuk mencerminkan keberadaan dan perubahan informasi mendasar dari masing-masing perusahaan setelah pengumuman laporan keuangan triwulanan. Alokasi portofolio dengan bobot sama digunakan untuk memfasilitasi pengamatan. Berdasarkan uji hipotesis satu arah ANOVA, semua strategi investasi yang diuji dalam penelitian ini tidak menghasilkan hasil yang berbeda dari indeks IHSG dan LQ-45. Namun, secara praktis dan ekonomis, seperti yang ditunjukkan oleh parameter Sharpe radio, Treynor, Jensen alpha dan geometrik return rata-rata menunjukkan kinerja portofolio investasi dengan strategi kontrarian, momentum dan pertumbuhan dengan harga wajar asalkan kondisi pendapatan dan pertumbuhan pendapatan menghasilkan kinerja yang lebih baik daripada indeks LQ-45 dan IHSG. Strategi investasi kontrarian menggunakan metode PE, PEG dan Growth-Adjusted PE (GA-PE) memberikan kinerja portofolio investasi yang lebih baik daripada strategi momentum menggunakan momentum harga, pendapatan dan laba. Mengontrol kualitas pendapatan dalam bentuk pendapatan dan laba operasional yang bertumbuh sangat signifikan untuk meningkatkan kinerja strategi kontrarian. Selain itu, strategi investasi kontrarian menggunakan pengukuran GA-PE menghasilkan rata-rata hasil geometris tertinggi dengan 16,24% per tahun, jauh di atas hasil indeks LQ-45 dan indeks IHSG sekitar 4,90% per tahun. Selain itu, kinerja saham dengan menerapkan kriteria strategi tertentu dalam penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku saham tidak mengikuti random-walk, namun terdapat pola tertentu sehingga dapat melampaui indeks.
Stock investing, academically and practically, is proven to provide the highest return compared to other liquid asset classes in the long run. However, to get optimal returns, every investor must do an analysis that requires a lot of knowledge, experience, time and effort. One way to get a pretty good return is to take advantage of investment factors in the form of anomalous phenomenon in the stock market that is proven to be able to provide a good return. Anomalies in the stock market tested in this study are contrarian, momentum and growth with a fair price strategies for growth stocks by adding conditions of earnings quality in the form of positive income and income growth in the LQ-45 component sample stock. The observation period was conducted for 28 quarters from Q4 2012 to Q3 2019 with secondary data since Q1 2009. The formation of the portfolio is done every quarter to reflect the existence and changes in fundamental information of each company after the announcement of quarterly financial statements. Portfolio allocation with the same weight is used to facilitate observation. According to one-way ANOVA hypothesis test, all investment strategies tested in this study did not produce different results from the JCI index and LQ-45. However, practically and economically, as shown by the parameters of sharpe ratio, treynor, jensen alpha and average geometric return shows the performance of investment portfolios with contrarian strategies, momentum and growth at fair prices provided that conditions of income and revenue growth produce better performance than the LQ-45 index and the JCI. Contrarian investment strategies using the PE, PEG and Growth-Adjusted PE (GA-PE) methods provide better investment portfolio performance than the momentum strategies using price, income and revenue momentum. Controlling the quality of income in the form of increased revenue and operating profit is very significant to improve the performance of contrarian strategies. In addition, contrarian investment strategies using GA-PE measurements produce the highest average geometric yields with 16.24% per year, far above the LQ-45 index and the IHSG index of around 4.90% per year.
Kata Kunci : Momentum investing, value investing, kontrarian investing, growth at reasonable price, stock investing, investment return.