Laporkan Masalah

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kepemilikan Jaminan Kesehatan Pekerja Sektor Informal di Indonesia

DODI SATRIAWAN, Dr. Agus Joko Pitoyo, M.A. ; Prof. Dr. Sri Rum Giyarsih, M.Si.

2020 | Tesis | MAGISTER KEPENDUDUKAN

Jaminan kesehatan mendapat perhatian besar dalam SDG's, dimana salah satu target utamanya adalah menjamin kehidupan yang sehat serta mendorong kesejahteraan hidup untuk seluruh masyarakat di segala umur. Target tersebut dikenal dengan Cakupan Kesehatan Universal (UHC). Di Indonesia jumlah pekerja sektor informal lebih banyak dibandingkan pekerja sektor formal. Berdasarkan data SUSENAS tahun 2017 diketahui bahwa hampir separuh dari pekerja sektor informal bekerja tanpa perlindungan jaminan kesehatan. Padahal jaminan kesehatan diperlukan untuk melindungi pekerja sektor informal yang hidup penuh risiko dan senantiasa berada dalam ancaman seperti kecelakaan kerja, penyakit bahkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pencapaian UHC dari sisi kepemilikan jaminan kesehatan pekerja sektor informal serta mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kepemilikan jaminan kesehatan pekerja sektor informal di Indonesia. Analisis dilakukan secara deskriptif menggunakan grafik atau diagram serta tabel silang antara kepemilikan jaminan kesehatan pekerja sektor informal dengan masing-masing variabel bebas. Analisis inferensial menggunakan uji chi-square untuk melihat keterkaitan/hubungan antar masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat sedangkan analisis regresi logistik biner digunakan untuk melihat pengaruh antar variabel tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data SUSENAS Maret 2018. Hasil analisis menunjukkan bahwa pasar kerja di Indonesia hingga tahun 2018 masih didominasi oleh pekerja sektor informal. Berdasarkan karaktersitik sosial ekonomi dan demografi, pekerja sektor informal Indonesia didominasi oleh laki-laki, tinggal di perdesaan, berstatus kawin, merupakan kepala rumah tangga (KRT) maupun pasangannya, berumur 18-44 tahun, memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK), hanya menamatkan paling tinggi pendidikan dasar, bekerja pada lapangan usaha industri, tidak mengalami keluhan kesehatan, berada pada rumah tangga dengan status ekonomi 40 persen terbawah, serta tidak melakukan pengobatan sendiri dikala sakit. Dalam konteks pembangunan di bidang kesehatan, UHC ternyata belum mampu menjangkau seluruh pekerja sektor informal serta pekerja sektor informal masih tergantung pada bantuan pembiayaan jaminan kesehatan dari pemerintah, selain itu program bantuan pembiayaan jaminan kesehatan belum tepat sasaran. Sementara itu, faktor-faktor yang memengaruhi kepemilikan jaminan kesehatan pekerja sektor informal di Indonesia adalah wilayah tempat tinggal, status perkawinan, status dalam rumah tangga, jenis kelamin, umur, kepemilikan NIK, tingkat pendidikan, lapangan usaha, keluhan kesehatan, status ekonomi, dan pengobatan sendiri.

Health insurance receives a great deal of attention in the SDG's, where one of its main targets is to guarantee a healthy life and to encourage welfare for all people of all ages. The target is known as Universal Health Coverage (UHC). In Indonesia there are more informal workers than formal sector workers. Based on SUSENAS data for 2017 it is known that almost half of informal sector workers work without health insurance protection. Whereas health insurance is needed to protect informal sector workers who live full of risks and are always under threat such as work accidents, illness and even death. This study aims to determine the achievement of UHC in terms of ownership of health insurance for informal sector workers and to know the factors that influence the ownership of health insurance for informal sector workers in Indonesia. The analysis was conducted descriptively using graphs or diagrams as well as a cross table between the ownership of health insurance for informal sector workers with each independent variable. Inferential analysis uses the chi-square test to see the relationship/relationship between each independent variable with the dependent variable while the binary logistic regression analysis is used to see the effect between these variables. The data used in this study is SUSENAS March 2018 data. The analysis shows that the labor market in Indonesia until 2018 is still dominated by informal sector workers. Based on socio-economic and demographic characteristics, Indonesian informal sector workers are dominated by men, live in rural areas, are married, are heads of households (KRT) and their partners, aged 18-44 years, have a population registration number (NIK), only complete the highest level of basic education, working in the industrial business field, not experiencing health complaints, being in households with the lowest 40 percent economic status, and not doing self-medication when sick. In the context of development in the health sector, UHC apparently has not been able to reach all informal sector workers and informal sector workers are still dependent on health insurance funding assistance from the government, besides the health insurance financing assistance program is not yet on target. Meanwhile, the factors that influence the ownership of health insurance for informal sector workers in Indonesia are the area of residence, marital status, status in the household, gender, age, NIK ownership, education level, business field, health complaints, economic status, and self-medication.

Kata Kunci : sektor informal, jaminan kesehatan, cakupan kesehatan universal, regresi logistik biner

  1. S2-2020-435161-abstract.pdf  
  2. S2-2020-435161-bibliography.pdf  
  3. S2-2020-435161-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2020-435161-title.pdf