PERAN INSTITUSI MASJID DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL (Studi Kasus: Masjid Jogokariyan Yogyakarta)
EMON SAPUTRA, Dr. Ratminto, M.Pol.Admin.
2020 | Skripsi | S1 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIKPERAN INSTITUSI MASJID DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL (Studi Kasus: Masjid Jogokariyan Yogyakarta) Penulisan ini dilatarbelakangi oleh sebuah fenomena rendahnya tingkat kesejahteraan dan perekonomian bangsa Indonesia. Sedangkan negara yang memiliki kewajiban belum mampu menjamin seutuhnya hal tersebut. Permasalahan ini merupakan tanggung jawab bersama. Konsep Pembangunan Ekonomi Lokal (PEL) dengan memanfaatkan institusi lokal dalam membangun ekonomi dapat menjadi salah satu solusi. Dengan kuantitas jumlah masjid yang begitu banyak. Maka masjid menjadi salah satu potensi yang sangat besar untuk dapat mengatasi segala macam isu permasalahan yang ada di masyarakat lokal yang sebelumnya belum dapat disentuh oleh pemerintah, termasuk isu ekonomi. Masjid Jogokariyan Yogyakarta dilihat sebagai salah satu contoh insitusi masjid yang berhasil dan sukses dalam upaya mendorong pembangunan ekonomi lokal dengan melihat dampak perubahan dan banyaknya prestasi yang diperoleh. Fokus penulisan dalam penulisan skripsi ini adalah: (1) Bagaimana peran institusi Masjid Jogokariyan dalam upaya pembangunan ekonomi lokal? Penulisan bertujuan untuk mengetahui peran institusi Masjid Jogokariyan dalam upaya pembangunan ekonomi lokal serta dinamika yang terjadi di dalamnya. Jenis penulisan yang digunakan dalam penulisan ini adalah penulisan kualitatif, dengan pendekatan studi kasus. Sumber data yang digunakan dalam dua bentuk yaitu data primer dan data sekunder. Sedangkan teknik pengumpulan datanya dengan cara wawancara, observasi langsung, dan dokumentasi. Pemilihan informan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling dan analisis datanya secara kualitatif. Memperkuat pernyataan bahwa adanya peran yang dilakukan oleh institusi Masjid Jogokariyan dalam upaya pembangunan ekonomi lokal yaitu dengan melihat hasil temuan data dilapangan dimana setidaknya ada empat hal yang terjadi, yakni: (1) Perluasan kesempatan bagi masyarakat kecil dalam kesempatan kerja dan usaha; (2) Perluasan bagi masyarakat untuk meningkatkan pendapatan; (3) Keberdayaan lembaga usaha mikro dalam proses produksi dan pemasaran, dan; (4) Keberdayaan kelembagaan jaringan kerja kemitraan antara pemerintah, swasta, dan masyarakat lokal. Hasil penulisan menunjukan bahwa terdapat setidaknya empat peran yang telah dilaksanakan oleh Masjid Jogokariyan dalam upaya pembangunan ekonomi lokal, dengan menganalisis konsep peran yang dikemukankan oleh Jim Ife (1995), antara lain: Peran Fasilitatif, Peran Edukasional, Peran Representasional, dan Peran Teknis. Akan tetapi terdapat juga determinan dalam proses pembangunan ekonomi lokal seperti: (1) Sumber daya alam (keadaan geografis/fisik setempat), (2) Sumber daya manusia (pendidikan atau keahlian), (3) Sumber daya kelembagaan , (4) Komitmen bersama , (5) Kepemimpinan yang kondusif, (6) Partisipasi masyarakat lokal, (7) Serta inovasi & teknologi. Dalam perjalanannya tersebut ternyata tidak seindah seperti yang dapat dilihat sekarang, Masjid Jogokariyan mengalami proses yang sangat panjang melewati banyak problematika berupa gejolak dan pertentangan baik dari eksternal dengan masyarakat lokal maupun dari internal keorganisasian. Melalui beberapa strategi yang cukup efektif, Masjid Jogokariyan dapat mengatasi permasalahan tersebut.
THE ROLE OF MOSQUE INSTITUTION IN LOCAL ECONOMIC DEVELOPMENT (Case Study: Jogokariyan Mosque, Yogyakarta) This writing is motivated by a phenomenon of the low level of welfare and the economy of the Indonesian people. While countries that have obligations have not been able to guarantee the whole thing. This problem is a shared responsibility. The concept of Local Economic Development (LED) by utilizing local institutions in developing the economy can be one solution. With the quantity of mosques that are so many. Then the mosque becomes one of the enormous potential to be able to overcome all kinds of issues that exist in the local community which previously could not be touched by the government, including economic issues. Yogyakarta Jogokariyan Mosque is seen as one example of successful and successful mosque institutions in efforts to encourage local economic development by looking at the effects of change and the many achievements. This thesis discusses: (1) What is the role of the Jogokariyan mosque in efforts to develop the local economy? The writing aims to find out the role of the Jogokariyan Mosque institutions in efforts to develop the local economy and the dynamics that occur in it. The type of writing used in this paper is qualitative writing, with a case study approach. Data sources are used in two forms, namely primary data and secondary data. While the data collection techniques are by interview, direct observation, and documentation. The selection of informants using Purposive Sampling techniques and qualitative data analysis. Strengthening the statement that there is a role played by the Jogokariyan Mosque institutions in local economic development efforts, namely by looking at the findings of the data in the field where at least four things happened, namely: (1) Expansion of opportunities for small communities in employment and business opportunities; (2) Expansion for the community to increase income; (3) Empowerment of micro business institutions in the production and marketing process, and; (4) Institutional empowerment of partnership network between the government, private sector and local community. The results of the writing show that there are at least four roles that have been carried out by the Jogokariyan Mosque in local economic development efforts, by analyzing the concept of roles raised by Jim Ife (1995), including: Facilitative Roles, Educational Roles, Representational Roles, and Technical Roles. However, there are also determinants in the process of local economic development such as: (1) Natural resources (local geographical / physical conditions), (2) Human resources (education or expertise), (3) Institutional resources, (4) Joint commitment , (5) Conducive leadership, (6) Local community participation, (7) As well as innovation & technology. In its journey, it turned out that it was not as beautiful as it can be seen now, Jogokariyan Mosque underwent a very long process through many problems in the form of turmoil and conflict both from the external with the local community and from the internal organization. Through several strategies that are quite effective, Jogokariyan Mosque can overcome these problems.
Kata Kunci : Peran, Institusi Lokal, Institusi Masjid, Pembangunan Ekonomi Lokal (PEL), Local Economic Development (LED)