Laporkan Masalah

"Membaca" Ambivalensi Perempuan: Menjadi Buruh Industri dan Ibu Rumah Tangga

FRANCELINE ANGGIA, Dr. Pujo Semedi

2020 | Skripsi | S1 ANTROPOLOGI BUDAYA

Menitikberatkan buruh perempuan sebagai subjek pasif dan rentan dalam relasi industrial semata, kerap mengaburkan kepentingan buruh perempuan sendiri di balik keputusan kerjanya. Kepentingan buruh tidak hanya bangkit dari konteks relasi industrial yang kompleks, melainkan juga dari latar belakang rumah tangga, proses pengalaman sosiologis masa lalu yang berbeda, status ekonomi, serta status gender, yang saling bersilang-sengkarut. Penekanan pada kerentanan dan pasifitas buruh bisa jadi mengabaikan agensi buruh perempuan untuk mampu membaca peluang, serta kemampuan memilih dengan sadar dan rasional atas keputusan kerja menjadi buruh. Buruh perempuan yang sudah menikah dan memiliki anak merupakan subjek dari penelitian ini, tanpa bermaksud mengabaikan keberagaman latar belakang rumah tangga yang dialami buruh perempuan yang lain. Penelitian ini berupaya menempatkan perspektif buruh perempuan sendiri dalam memberi nilai atas status kerja buruh di samping kontekstualitas status dan peran sebagai ibu rumah tangga. Mendokumentasikan bagaimana buruh perempuan memandang status kerjanya ditempuh melalui beberapa jalan: melalui penerjemahan harapan kerja menjadi buruh, respons atas kepuasan dan/ketidakpuasan kerja, serta melalui proyeksi masa depan ideal yang dibayangkan bagi rumah tangga, anak-anak, serta diri sendiri sebagai perempuan yang tengah berumah tangga. Harapan kerja, kepuasan- ketidakpuasan kerja, serta bayangan akan masa depan ideal, yang dibahasakan dua buruh perempuan menunjukkan adanya interkoneksi kompleks antara status gender, latar belakang rumah tangga, dualitas peran perempuan, status ekonomi, serta rekam pengalaman kerja yang berbeda di masa lampau.

Emphasizing female labors as merely passive and vulnerable subjects within industrial relations often obscures the interests of female labors behind their own work-decision. The interests of female labors are not solely formed by the industrial relations alone but also by the intersection between the background of their household, the difference processes of past sociological experiences, economic status, and gender status. Emphasizing on female labors vulnerability and passivity may neglect labors ability to read every opportunity, as well as to choose rationally conscious over their work-decision. Therefore, this study aims to place labors' perspective as the main point of departure. Since female labors who are married and have children are the subject of this study, this research intends to investigate how, then, female labors give value to their own status as a labor in addition to their status as a housewive? This study is carried out in several ways: by documenting female labors interpretation on work expectation, their responds to job satisfaction and/dissatisfaction, and their portrayal of the ideal future upon their household, children, and themselves as married labors. This study suggests that the value puts over work status as a labor is shaped by the close connection between women's duality roles, economic status, and different work experiences in the past.

Kata Kunci : buruh perempuan, ibu rumah tangga, ambivalensi peran, agensi, subjektivitas

  1. S1-2020-394689-abstract.pdf  
  2. S1-2020-394689-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-394689-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-394689-title.pdf