Evaluasi Penentuan Tarif Air Perusahaan Daerah Air Minum Sleman Berdasarkan Karakteristik Pemakaian Air Pelanggan
MADE WIDIADNYANA W, Dr. Istiarto; Prof. Dr. Ir. Fatchan Nurrochmad, M.Agr
2020 | Tesis | MAGISTER TEKNIK SIPILTarif air minum PDAM Kabupaten Sleman dibagi berdasarkan kelompok pelanggan dan blok konsumsi. Pembedaan tarif pada kelompok pelanggan, terutama rumah tangga, menyebabkan PDAM Sleman harus melakukan klasifikasi terhadap pelanggannya secara rutin yang membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya, serta menimbulkan ketidakadilan karena tingkat pelayanan yang diterima setiap pelanggan dalam satu kelompok hampir sama walaupun membayar dengan tarif berbeda. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi terhadap penentuan tarif tersebut dengan memperhatikan efisiensi dan efektivitas, khususnya untuk kelompok pelanggan rumah tangga. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengkaji pola pemakaian air pelanggan rumah tangga untuk melihat apakah tingkat pemakaian airnya setara atau tidak, untuk membuktikan bahwa pembagian tarif tidak perlu membedakan kategori pelanggan. Analisis tingkat pemakaian air dilakukan dengan metode statistik non parametris. Selanjutnya dilakukan perhitungan tarif menggunakan modifikasi dari formula pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 71 Tahun 2016, dimana perhitungan tarif menggunakan data volume air terjual berdasarkan blok konsumsi. Kelayakan tarif dianalisis berdasarkan jumlah pendapatan dan laba yang diperoleh dibandingkan dengan tarif lama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tarif baru yang menggunakan tarif rendah sebesar Rp4.000, tarif penuh untuk blok konsumsi II sebesar Rp5.900, dan tarif penuh untuk blok konsumsi III sebesar Rp7.700, efisien dari sisi memudahkan perhitungan rekening pelanggan karena dapat langsung memasukkan satu jenis tarif, serta PDAM tidak perlu melakukan klasifikasi pelanggan secara rutin. Tidak perlunya dilakukan klasifikasi pelanggan dibuktikan hasil analisis bahwa tingkat pemakaian air rumah tangga A1 dan rumah tangga A2 setara. Hal ini menggambarkan tingkat ekonomi kedua kategori pelanggan tersebut setara. Tarif ini efektif karena menghasilkan persentase laba terhadap aktiva produktif (10,83%) lebih tinggi daripada tarif lama (0,31%). Dengan meningkatnya laba, maka PDAM akan mampu meningkatkan mutu layanan penyediaan air.
PDAM Sleman regency drinking water tariffs are divided by customer groups and consumption blocks. Differences in tariffs on customer groups, especially households, cause PDAM Sleman had to classifying its customers regularly which needed more time, efforts, and costs, as well as creating injustice because the level of service received by each customer in the same group is almost the same despite paying at different rates. Therefore, it is necessary to evaluate the tariff determination by considering efficiency and effectiveness, especially for households customers group. The first step taken is to examine the water usage patterns of household customers to see whether the level of water usage is equal or not, to prove that the distribution of tariff is not necessary to differentiate customer categories. Analysis of the level of water use is done by non-parametric statistical methods. Furthermore, the tariff calculation is carried out using a modification of the formula in the Minister of Home Regulation No. 71 of 2016, where the tariff calculation uses data on the volume of water sold based on consumption blocks. The feasibility of the tariff is analyzed based on the amount of revenue and profit gained compared to the old rate. The result showed that the new tariff that used a low tariff of IDR4,000, the full tariff for consumption block II is IDR5,900, and the full tariff for consumption block III is IDR7,700, efficient in terms of making it easier to calculate customer accounts because it can directly enter one type of tariff, and PDAM do not need to routinely classify customers. The unnecessary of classifying the customers can be proved by the analysis that the level of water use of household A1 and household A2 is equivalent. This illustrates the economic levels of the two categories of customers are equal. This tariff is effective because it generates a percentage of profit on earning assets (10.83%) higher than the old tariff (0.31%). With increasing profits, PDAM will be able to improve the quality of water supply services.
Kata Kunci : tarif, air minum, pemakaian air, PDAM