PROFIL KEMATIAN AKIBAT KECELAKAAN KERJA YANG DIPERIKSA DI INSTALASI KEDOKTERAN FORENSIK RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2000-2017
MULIA KHARIS, dr. Yudha Nurhantari, Sp.F, Ph.D;Rusyad Adi Suriyanto, M.Hum
2019 | Skripsi | S1 KEDOKTERANLatar Belakang : Angka kecelakaan kerja di dunia masih sangat tinggi. Tiap tahunnya lebih dari 250 juta kecelakaan terjadi di tempat kerja dan lebih dari 160 juta pekerja sakit akibat bahaya di tempat kerja. Pekerja meninggal akibat kecelakaan dan sakit di tempat kerja mencapai 1,2 juta jiwa. Di Indonesia, menurut data dari Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan angka kecelakaan kerja tergolong tinggi. Pada akhir tahun 2015, korban meninggal akibat kecelakaan kerja sebanyak 2.375 orang dari 105.182 kasus. Prevalensi kecelakaan yang dilaporkan tahun 2013 di indonesia berjumlah 8% pada petani, nelayan, dan buruh sedangkan pada pegawai berjumlah 8,4%. Kejadian kecelakaan terbanyak terjadi di jalan raya 42,8%, area industri 1,8%, dan area pertanian 6,9%. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kasus kematian akibat kecelakaan kerja yang diperiksa di instalasi kedokteran forensik RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2000-2017. Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sumber data yang digunakan adalah data primer dari catatan Visum et Repertum. Hasil : Didapatkan total 84 kasus kematian akibat kecelakaan kerja dengan jumlah terbanyak pada tahun 2003, 2005, 2008, 2014 sebanyak 9,5% kasus untuk masing-masing tahun; Kasus terbanyak terjadi pada kelompok usia 26 � 45 tahun sebesar 46,4%; Kasus paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 94%; Pekerjaan sebagai buruh/tani paling banyak mengalami kematian yaitu sebanyak 50%; Riwayat penyakit dahulu yang di derita terbanyak adalah tidak ada sebanyak 89,3%; Pemeriksaan alkohol didapatkan hasil terbanyak adalah negatif sebanyak 95,2%; Pemeriksaan narkoba didapatkan hasil terbanyak adalah tidak dilakukan sebanyak 100%; Kasus terbanyak terjadi pada pagi hari sebanyak 50%; Lokasi kejadian terbanyak adalah Sleman sebanyak 47,6%; Sebab kematian terbanyak adalah asfiksia sebanyak 45,2%; Cara kematian terbanyak yang di alami adalah kecelakaan akibat kerja dan tidak diketahui masing-masing sebanyak 46,4%; Jenis pemeriksaan terbanyak yang dilakukan adalah pemeriksaan luar sebanyak 92,9%; Pola luka yang ditemukan terbanyak adalah tidak ada sebanyak 46,4%; Jenis luka terbanyak yang di alami adalah tidak ada sebanyak 46,4%. Kesimpulan : Kasus kematian akibat kecelakaan kerja di DI Yogyakarta masih terjadi di setiap tahunnya akibat kurangnya kesadaran akan pentingnya Keselamatan & Kesehatan Kerja. Kata Kunci : Kematian, Kecelakaan Kerja, Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
Background : Number of work accidents in the world is still very high. Every year more than 250 million accidents occur at work and more than 160 million workers get sick due to hazards at work. Workers died due to accidents and illness at work reaching 1.2 million people. In Indonesia, according to data from the Employment Social Security Administration Agency, work accident rates are high. At the end of 2015, 2,375 people died from work accidents from 105,182 cases. The prevalence of accidents reported in 2013 in Indonesia was 8% in farmers, fishermen, and laborers while in employees it was 8.4%. Most accidents occurred on the highway 42.8%, 1.8% industrial area, and 6.9% agricultural area. Objective : This study aims to determine the description of cases of death due to occupational accidents examined at the Forensic Unit of Dr. Sardjito Central Hospital Yogyakarta in 2000-2017. Method : This research uses descriptive analytic method with cross sectional approach. The data source is primary data from Visum et Repertum. Result : A total of 84 cases of death due to work accidents with the highest number in 2003, 2005, 2008, 2014 were 9.5% of cases for each year; The most cases occurred in the age group 26-45 years with 46.4%; The most cases occur in men as much as 94%; Work as a laborer/farmer has the most deaths, as many as 50%; Previous history of illness that suffered the most was not as much as 89.3%; Alcohol testing found that the most negative results were 95.2%; Drug testing obtained the most results is not done as much as 100%; Most cases occur in the morning by 50%; The highest occurrence location was Sleman as much as 47.6%; The most causes of death are asphyxia as much as 45.2%; The most common method of death was accident due to work and unknown by 46.4% each; The most type of inspection is 92.9% external examination; The pattern of injuries that were found the most was not as much as 46.4%; The highest type of injury experienced was 46.4%. Conclusion : Deaths due to work accidents in DI Yogyakarta still occur every year due to lack of awareness of the importance of Occupational Health & Safety. Keywords : Death, Work Accident, Medical Instalation Of Forensic RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
Kata Kunci : Kematian, Kecelakaan Kerja, Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.