Dimensi Spasial Hubungan Antara Ekspor Pertanian dengan Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sebagai Indikator Kesejahteraan Petani di Indonesia
ELITA RATNASARI, Prof. Dr. R. Rijanta, M.Sc
2020 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAHIndonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar kehidupan masyarakatnya dipengaruhi oleh aktivitas sektor pertanian. Pembangunan pertanian untuk menyejahterakan petani menjadi fokus utama yang harus diwujudkan oleh pemerintah Indonesia. Perubahan orientasi pembangunan pertanian dari production oriented menjadi market oriented menjadi salah sarana untuk menyejahterakan petani melalui pengintegrasian sektor pertanian dengan sektor perdagangan. Kebijakan akselerasi ekspor pertanian menjadi salah satu perwujudan dari pengintegrasian kedua sektor tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara nilai ekspor pertanian dengan tingkat kesejahteraan petani Indonesia yang menggunakan dua indikator kesejahteraan petani NTP (Nilai Tukar Petani) dan NTUP (Nilai Tukar Usaha Pertanian) sebagai tolak ukur kesejahteraannya. Selain itu, analisis juga dilakukan untuk mengetahui tingkat perkembangan dari ekspor pertanian dan dua indikator kesejahteraan petani di Indonesia tahun 2014-2018. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder dan analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan tingkat perkembangan nilai ekspor pertanian dan dua indikator kesejahteraan petani tahun 2014-2018. Metode Correlation Pearson Product Moment menjadi metode utama yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua indikator kesejahteraan petani, serta menjelaskan ada dan tidaknya hubungan antara kegiatan ekspor pertanian dengan tingkat kesejahteraan petani. Selain itu, penggunaan metode Differential Share, Location Quotient (LQ), Analisis Kuadran, dan One Way Anova menjadi metode yang akan lebih mendukung analisis pada penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara nasional tingkat perkembangan laju pertumbuhan ekspor pertanian dan dua indikator kesejahteraan petani selalu mengalami fluktuasi dari 2014-2018. Kemudian, secara regional kinerja terbaik dari perkembangan ekspor pertanian dan dua indikator kesejahteraan petani berada pada provinsi-provinsi di dalam Pulau Jawa karena dukungan kelengkapan fasilitas dan insfrastrukturnya. Sementara itu, provinsi-provinsi di luar Pulau Jawa memiliki kinerja yang kurang optimal dikarenakan kurang memadainya fasilitas dan infrastruktur untuk mendukung kegiatan pertaniannya. Penelitian ini juga menunjukkan jika adanya hubungan yang signifikan antara dua indikator kesejahteraan petani NTP dan NTUP. Namun tidak ditemukannya hubungan yang signifikan antara kegiatan ekspor pertanian dengan indikator kesejahteraan petani di Indonesia. Akan tetapi, meskipun begitu kegiatan ekspor pertanian tetap menjadi bagian dari sumber pendapatan petani non farm.
Indonesia is an agrarian country where most people's lives are influenced by agricultural sector activities. Agricultural development for the welfare of farmers is the main focus that must be realized by the Indonesian goverment. Changing the orientation of agricultural development from production oriented to market oriented has become one of the means to improve the welfare of farmers through the integration of the agricultural sector with the trade sector. The agricultural export acceleration policy is one manifestation of the integration of the two sectors. This study aims to analyze the relationship between the value of agricultural exports with the level of welfare of Indonesian farmers' who use two indicators of farmers' welfare FTT (Farmers' Terms of Trade) and ATT (Agricultures' Terms of Trade) as a measure of their welfare. In addition, an analysis was also conducted to determine the level of development of agricultural exports and two indicator of farmers' welfare in Indonesia in 2014-2018. This research was conducted using secondary data and descriptive analysis used to explain the level of growth of the value of agricultural exports and two indicators of farmers' welfare in 2014-2018. The Correlation Pearson Product Moment method becomes the main method used to determine the relationship between the two indicators of farmers' welfare, and explain relationship between agricultural export activities and the level of farmers' welfare. In addition, the use of Differential Share, Location Qoutient (LQ), Quadrant Analysis, and One Way Anova become methods that will further support the analysis in this study. The results of this study indicate that nationally the growth rate of agricultural exports and two indicators of welfare of farmers always fluctuate from 2014-2018. Then, regionally, the best performance of agricultural export growth and two indicators of farmers' welfare are in the provinces in Java because of the support of the availability of facilities and infrastructure. Meanwhile, provinces outside Java have less than optimal performance due to inadequate facilities and infrastructure to support their agricultural activities. This study also shows that there is a significant relationship between two indicators of farmers' welfare (FTT and ATT). However, no significant relationship was found between agricultural export activities and indicators of farmers' welfare in Indonesia. However, agricultural export activities become part of the source of income of farmers in terms of non-farm
Kata Kunci : Ekspor Pertanian, Indikator Kesejahteraan Petani (NTP dan NTUP)