Kajian Spasial Daya Saing Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018
ANY LESTARI, Dr. Andri Kurniawan, S.Si., M.Si.
2020 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAHPengukuran daya saing daerah digunakan untuk mengetahui posisis daya saing antar kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah. Selain itu juga digunakan untuk mengetahui kondisi kinerja pemerintah daerah dalam melakukan pembangunan di daerah dan mempersiapkan daerah menghadapi persaingan global. Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang menjadi pilot project pengukuran daya saing kabupaten/kota pertama di Indonesia yaitu tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola sebaran spasial indeks daya saing daerah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah, menjelaskan hubungan antara daya saing daerah dengan pertumbuhan ekonomi daerah, dan mengidentifikasi aspek pembeda yang paling menentukan adanya perbedaan kelompok daya saing daerah Provinsi Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah Autokorelasi Indeks Moran, Korelasi Rank-Spearman dan Analisis Diskriminan. Hasil penelitan menunjukkan bahwa tidak terjadinya autokorelasi sehingga menyebabkan pola spasial indeks daya saing daerah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah yang terbentuk adalah pola acak (menyebar). Local Indicator of Spatial Associaton (LISA) menghasilkan klasifikasi daerah berupa kelas high-low yang ditempati oleh Kabupaten Wonogiri dan kelas low-low yang ditempati oleh Kabupaten Klaten. Nilai signifikansi pada uji korelasi menunjukkan angka 0,483 > 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang signifikan antara indeks daya saing tahun 2018 dengan pertumbuhan ekonomi daerah di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 maupun tahun 2019. Aspek daya saing daerah berupa aspek pasar dan sumber daya manusia menjadi aspek pembeda sekaligus menjadi aspek yang paling menentukan dalam persamaan diskriminan.
The measurement of regional competitiveness is used to measure the performance of the local government in developing the area and preparing the region to face global competition. Central Java is one of the provinces that became the pilot project as a benchmark for regional competitiveness in 2018. This study aims to analyze the pattern of spatial distribution the competitiveness index of regencies / cities in Central Java, explain the relationship between regional competitiveness and regional economic growth, and identify the most distinguishing aspect that determine the differences of the group. The methods used in this study are Moran Index Autocorrelation, Rank-Spearman Correlation and Discriminant Analysis. The results showed that there was no autocorrelation so the spatial patterns of competitiveness index of regencies / cities in Central Java Province is random patterns. Local Indicator of Spatial Associaton (LISA) produced regional classifications that high-low classes occupied by Wonogiri Regency and low-low classes occupied by Klaten Regency. The significance value in the correlation test showed the number 0.483> 0.05. It showed that there was no significant relationship between the competitiveness index in 2018 with regional growth in Central Java Province in 2018 or 2019. Aspect of regional competitiveness in the form of markets and human resources became the most crucial aspects in determine the discriminant equation.
Kata Kunci : daya saing daerah, pertumbuhan ekonomi, indeks moran, diskriminan