Laporkan Masalah

PERBEDAAN TEMUAN AUTOPSI VERBAL AKIBAT STROKE PADA USIA PRODUKTIF DAN LANSIA DI KABUPATEN SLEMAN

MUSLIKAH ALIFA F, dr. Beta Ahlam Gizela, Sp.F.,DFM;Dr. Dra. Suhartini, Apt., SU

2020 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN

Latar Belakang: Stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan utama bagi masyarakat modern saat ini. Perubahan gaya hidup menyebabkan risiko stroke dapat terjadi pada usia produktif. Stroke dapat menyebabkan kematian apabila tidak ditangani dengan segera. Angka kematian stroke meningkat setiap tahunnya. Data penyebab kematian belum dapat diperoleh secara akurat, terutama di negara berkembang. Sehingga untuk mengetahui gambaran faktor risiko suatu penyebab kematian dibutuhkan autopsi verbal dengan wawancara keluarga terdekat mengenai tanda dan gejala yang muncul sebelum almarhum meninggal. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan temuan autopsi verbal faktor risiko stroke pada usia produktif dan lansia di Kabupaten Sleman Tahun 2018. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan retrospektif menggunakan data sekunder hasil survey Health and Demographic Surveillance System (HDSS) Sleman tahun 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah subjek penelitian HDSS yang berusia 15-100 tahun di Kabupaten Sleman. Sampel penelitian adalah orang yang meninggal akibat stroke kemudian dilakukan autopsi verbal pada keluarga. Responden pada penelitian ini adalah keluarga atau orang terdekat yang mengetahui riwayat stroke hingga meninggal dunia. Hasil: Pada penelitian ini didapatkan 32 subjek yang meninggal akibat stroke terdiri dari 8 subjek usia produktif dan 24 subjek lansia. Proporsi terbesar secara berturut-turut faktor risiko penyebab stroke hingga meninggal adalah hipertensi, aktivitas fisik, konsumsi lemak dan merokok. Tidak terdapat perbedaan proporsi yang bermakna secara statistik faktor risiko yang menyebabkan stroke antara kelompok usia produktif dan lansia. Perempuan berisiko 2x lipat menderita stroke dibandingkan laki-laki. Riwayat keluarga menderita stroke berisiko 0,28x lipat menderita stroke dibandingkan riwayat keluarga tidak menderita stroke. Riwayat hipertensi berisiko 0,79x lipat menderita stroke dibandingkan tidak memiliki riwayat hipertensi. Perokok berisiko 0,17x lipat menderita stroke dibandingkan tidak merokok. Konsumsi lemak berlebih berisiko 0,85x lipat menderita stroke dibandingkan konsumsi lemak secara normal. Kurangnya aktivitas fisik berisiko 1,45x lipat menderita stroke dibandingkan aktivitas fisik secara aktif. Kesimpulan: Tidak ditemukan adanya perbedaan proporsi yang bermakna secara statistik terhadap faktor risiko stroke antara kelompok usia produktif dan lansia. Kurangnya aktivitas fisik merupakan faktor risiko paling besar menyebabkan stroke yang fatal pada kedua kelompok usia. Kata Kunci: kematian, faktor risiko, stroke, usia produktif, lansia, autopsi verbal.

Background: Stroke is one of the non-communicable diseases that is a major health problem for modern society today. Lifestyle changes cause the risk of stroke to occur in productive age. Strokes can cause death if not treated properly. Mortality rate of stroke is increasing every year. Data on causes of death cannot be obtained accurately, especially in developing countries. So knowing the risk factor of the cause of death required verbal autopsy with closest family interviews of signs and symptoms arising before death. Objective: To find out the difference between verbal autopsy findings of stroke risk factors in the productive and elderly ages in sleman district in 2018. Method: It is observational study with a retrospective approach using secondary data from health and surveillance system (HDSS) sleman in 2018. The population in this study is the subject of HDSS research aged 15-100 in the district of sleman. Research samples were people who died of a stroke and then a verbal autopsy was performed on families. The respondents in this study were either family or close friend who was aware of the history of stroke to death. Results: In the study 32 stroke subject had died from 8 productive age and 24 elderly subject. The largest successive proportion of the risk factors that cause a stroke to die are hypertension, physical activity, fat consumption and smoking. There is no statistically significant difference in proportion that risk factors cause strokes between the productive age groups and the elderly. Women risk twice as many strokes as men. A family history of suffering stroke has risk of 0.28x number of strokes compared with family history of not suffering stroke. A history of hypertension carries a risk of 0.79x number of strokes compared with no history of hypertension. Smokers risk about 0.17x more strokes than non smokers. An extra fat consumption is at a risk of 0.85x fold suffering stroke compared normal fat consumption. Physical inactivity is 1.45x more likely to suffer a stroke compared active physical activity. Conclusion: There is no statistical difference in proportion to the risk factor of stroke between the productive age groups and the elderly. Physical Inactivity is the most risk factor leading to fatal strokes in both age groups. Keywords: death, risk factor, stroke, productive age, elderly, verbal autopsy.

Kata Kunci : kematian, faktor risiko, stroke, usia produktif, lansia, autopsi verbal.

  1. S1-2020-397956-abstract.pdf  
  2. S1-2020-397956-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-397956-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-397956-title.pdf