PERBEDAAN RISIKO KEMATIAN AKIBAT PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS PADA USIA PRODUKTIF DAN LANSIA BERDASARKAN OTOPSI VERBAL DI KABUPATEN SLEMAN
HERLITA INDAH W, dr. Beta Ahlam Gizela, Sp. F., DFM; Dr. Dra. Suhartini, Apt., SU; dr. Hendro Widagdo, Sp. FM (K).
2020 | Skripsi | S1 KEDOKTERANLatar Belakang: Berdasarkan estimasi dari World Health Organization (WHO), 65 juta orang menderita Penyakit Paru Obstruktif (PPOK) sedang hingga parah. Lebih dari 3 juta orang meninggal karena PPOK pada 2005, mencakup 5% dari seluruh kematian secara global. Di Indonesia data mengenai PPOK beserta faktor risikonya masih sedikit, maka penelitian ini perlu dilakukan terutama untuk melihat perbedaan risiko kematian penderita PPOK pada usia produktif dan lansia menggunakan otopsi verbal. Tujuan: Untuk melihat perbedaan kematian akibat Penyakit Paru Obstruktif Kronis pada usia produktif dan lansia berdasarkan otopsi verbal di Kabupaten Sleman Tahun 2016-2018. Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah subjek yang meninggal akibat PPOK berdasarkan data Health and Demographic Surveillance (HDSS) yang berusia 15-80 tahun di Kabupaten Sleman. Dilakukan otopsi verbal dengan keluarga atau ahli waris. Dilakukan uji kemaknaan beda proporsi faktor risiko kematian antara usia produktif dan lansia. Hasil: Sampel pada penelitian ini sebanyak 29 responden. Responden yang berusia produktif sebesar 20,7% sedangkan lansia sebesar 79,3%. Reponden laki-laki sebesar 51,7% dan perempuan sebesar 48,3%. Proporsi faktor risiko terbesar pada lansia adalah kebiasaan merokok yaitu 56,5%. Sedangkan proporsi faktor risiko terbesar pada usia produktif adalah penyakit jantung yaitu 100%. Setelah dilakukan analisis, faktor risiko penyakit jantung ditemukan memilki perbedaan proporsi yang bermakna, sedangkan jenis kelamin, riwayat merokok, penggunaan obat nyamuk bakar, hipertensi, tuberkulosis, diabetes, depresi dan kanker ditemukan tidak memiliki perbedaan proporsi yang bermakna. Kesimpulan: Terdapat perbedaan proporsi yang bermakna faktor risiko penyakit jantung pada usia produktif dan lansia pada kematian akibat PPOK berdasarkan otopsi verbal.
Background: According to estimation from WHO (World Health Organization), 65 million peoples suffering Chronic Obstructive Coronary Disease (COPD) mild to severe. More than 3 million people died from COPD in 2005, which accounts for the 5 % of deaths globally. Data of COPD and its risk factors in Indonesia is still very scarce, proving the importance this study, especially in finding differences of mortality risks in COPD patients belonging on productive age range and elderly using verbal autopsy. Information needed for the verbal autopsy is collected from close relatives or caregiver during illness until death. Signs and symptoms that appear before death and illness process evaluation could be acquired from the verbal autopsy. Objectives: To find differences in verbal autopsy results caused by chronic obstructive pulmonary disease in population belonging to productive age and elderly in Sleman District in 2016-2018. Method: This study used observational analytic method using a retrospective design. Population of the study are subject in Health and Demographic Surveillance (HDSS) whose age 15-80 years old living in Sleman District and the cause of death is COPD. Test for one proportion was used to find differences in risks factors belonging to productive age and elderly. Result: Sample size in this study is 29 respondent. Divided by age, elderly respondent is 79,3% and productive age is 207%. Divided by gender, male is 51,7% and female is 48,3%. The biggest risk factor proportion in elderly is smoking with 56,5%. Meanwhile in productive age is heart disease with 100%. After analysis is done, risk factor that has significat in proportion differences is heart disease. Another risk factor such as gender, smoking, roast mosquito repellent usage, hypertension, tuberculosis, diabetes, depression, and cancer do not have significanct in proportion differences. Conclusion: There are significant proportion differences in risk factors for heart disease in productive age range and elderly patients based on verbal autopsy.
Kata Kunci : PPOK, otopsi verbal, usia produktif, lansia