PENYEBAB DAN DAMPAK DEFISIT ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (Studi Kasus pada Pemerintah Kota Surakarta Periode 2008-2017)
JAYA DARMAWAN, Singgih Wijayana, S.E., M.Sc., Ph.D.
2020 | Skripsi | S1 AKUNTANSIOtonomi daerah memberi keleluasaan pengganggaran APBD, menyebabkan kenaikan jumlah nominal dan jumlah pemerintah daerah pengguna defisit anggaran.. Kecenderungan ini juga terjadi di kota Surakarta yang dalam kurun waktu Tahun 2008-2017 selalu merencanakan anggaran defisit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari defisit APBD. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Pemilihan narasumber wawancara dilakukan secara purposive. Dokumentasi menggunakan dokumen yang didapatkan dari literatur dan dokumen pemerintah. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari model teknik analisis data yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada dua penyebab defisit dalam APBD yaitu adanya rencana belanja lebih besar daripada pendapatan dan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi. Namun, defisit anggaran dalam APBD tidak terlalu berdampak pada perekonomian Surakarta, disebabkan pada Laporan Realisasi APBD justru ditemukan SiLPA (surplus).
Regional autonomy provides flexibility in budgeting the local government budget, causing an increase in the nominal amount and the number of regional governments that use budget deficits. This trend also occurs in the city of Surakarta, which in the period 2008-2017 always planned a budget deficit. The purpose of this study was to determine the causal factors and impacts arising from the local government budget deficit. This research is a qualitative research with case study method. Data collection is done by interview and documentation. The interviewees were chosen purposively. Documentation uses documents obtained from literature and government documents. The data analysis technique used in this study was adapted from the model of data analysis techniques developed by Miles and Huberman which included data reduction, data display, and conclusion drawing. The results of this study indicate that there are two causes of deficits in the local government budget, namely the existence of a plan for spending greater than income and to achieve the target of economic growth. However, the budget deficit in the local government budget did not have much impact on the Surakarta economy, because the Statement of Budget Realization actually found the remains of balance budget (SiLPA).
Kata Kunci : Kata kunci : APBD, Dampak, Penyebab, Defisit, Surplus, SiLPA / Keywords : APBD, Impact, Causes, Deficit, Surplus, SiLPA