Laporkan Masalah

KISAH TIGA FEMINIS: HIDUP DAN BERDINAMIKA DI TENGAH GELORA SISTEM PENINDASAN

DWIARTI SIMANJUNTAK, Milda Longgeita Br. Pinem, S.Sos., M.A., Ph.D.

2020 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

Skripsi ini berbicara tentang kisah tiga feminis, sebuah kisah tentang kehidupan dan bagaimana proses mereka berdinamika di tengah sistem yang menindas, yaitu masyarakat patriarki. Dalam membahas topik ini, kita perlu melihatnya dari perspektif yang luas, kita tidak bisa menggeneralisasi karena apa yang dialami oleh setiap perempuan sangat pribadi. Untuk alasan ini, penelitian ini akan mengkaji lebih dalam tentang intersektionalitas, yaitu persimpangan/ persimpangan penindasan, dominasi, atau diskriminasi yang dialami oleh perempuan. Fokusnya adalah melihat kisah-kisah feminis yang berdinamika di masyarakat dengan membawa nilai-nilai kesetaraan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memunculkan suara-suara perempuan yang sering dikecualikan dalam masyarakat; terkhusus dalam wacana pembangunan. Untuk menjawab ini, kerangka terori intersektionalitas Kimberle Crenshaw digunakan dalam analisis. Dengan cara berfikir teori intersektionalitas akan membuat kita melihat dari berbagai aspek seperti etnis, usia, agama, gender dan lain-lain. Teori ini kemudian juga diwujudkan dalam metode penelitian yang digunakan yaitu biografi feminis oleh Kathleen Barry yang sangat non positivistik. Dengan teori dan metode tersebut, jelas akan menempatkan pengalaman perempuan di tempat yang kuat. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah tiga; ketiganya adalah feminis yang secara aktif terlibat dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dalam masyarakat yang sangat patriarkis. Salah satu organisasi yang menjadi latar belakang ketiga feminis adalah Solidaritas Perempuan Kinasih. Semua data dan informasi dikumpulkan dengan melakukan wawancara mendalam, dokumentasi, observasi, dan juga studi literatur. Setelah semua data terkumpul peneliti kemudian menarasikannya dengan sangat alami tetapi masih melakukan konfirmasi. Pada hasil penelitian ditarik sebuah kesimpulan bahwa pada setiap perempuan masih banyak hal yang jarang diangkat dan dianalisis. Bahwa penindasan yang dihadapi perempuan adalah nyata dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Tiga feminis yang diangkat dalam penelitian ini yaitu Nunuk Murniati, Judith Lim, dan Sana Ulaili adalah contoh perempuan yang hidup di tengah-tengah penindasan tetapi mereka berhasil berdinamika dan bahkan menjadi tokoh yang memberdayakan diri sendiri dan orang lain. Pada bagian akhir, skripsi ini ditutup dengan saran, manfaat, dan catatan reflektif dari peneliti. Penelitian ini memiliki makna tersendiri bagi peneliti. Secara pribadi peneliti merasakan dampak besar dengan melakukan penelitian ini, di mana peneliti menemukan sebuah makna baru tentang kehidupan.

ABSTRACT This thesis talks about the story of three feminists, a story about life and how their processes are dynamic amid an oppressive system, namely patriarchal society. In discussing this topic, we need to look at it from a broad perspective, we cannot generalize because what is experienced by every woman is very personal. For this reason, this study will examine deeper about intersectionality, namely the intersection / oppression, domination, or discrimination experienced by women. The focus is on seeing feminist stories that are dynamic in society by bringing equality values. The purpose of this study is to bring up women's voices that are often excluded in society; especially in the development discourse. To answer this, Kimberle Crenshaw's intersectionality theory is used in the analysis. By way of thinking the theory of intersectionality will make us see from various aspects such as ethnicity, age, religion, gender and others. This theory was then also embodied in the research method used namely feminist biography by Kathleen Barry who was very non positivistic. With these theories and methods, it will clearly put women's experiences in a strong place. The number of informants in this study was three; all three are feminists who are actively involved in fighting for women's rights in a highly patriarchal society. One of the organizations that became the background of the three feminists was Solidarity Perempuan Kinasih. All data and information are collected by conducting in-depth interviews, documentation, observation, and also literature studies. After all the data is collected the researchers then narrate it very naturally but still confirm it. In the results of the study drawn a conclusion that in every woman there are still many things that are rarely raised and analyzed. That the oppression faced by women is real in various aspects of their lives. The three feminists raised in this study namely Nunuk Murniati, Judith Lim, and Sana Ulaili are examples of women who live in the midst of oppression but they succeed in dynamics and even become leaders who empower themselves and others. At the end, this thesis concludes with suggestions, benefits, and reflective notes from researchers. This research has its own significance for researchers. The researcher personally felt a big impact by doing this research, where researchers found a new meaning about life.

Kata Kunci : Interseksionalitas, feminis, masyarakat patriarkal, kesetaraan gender

  1. S1-2020-399362-abstract.pdf  
  2. S1-2020-399362-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-399362-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-399362-title.pdf