Menjadi Laki-Laki: Diskursus Maskulinitas dan Praktek Feminis Laki-laki dalam Gerakan Sosial Aliansi Laki-laki Baru

SUCI TRIANINGRUM, Milda Longgeita Br. Pinem, S.Sos., M.A., Ph.D.

2020 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

Penelitian ini bertujuan untuk membongkar praktik diskursif maskulinitas yang ada dalam Gerakan sosial Aliansi Laki-laki Baru. Penelitian ini dianalisis menggunakan teori poststruktural���¢�¯�¿�½�¯�¿�½diskursus Michel Foucault dengan pendekatan kualitatif dan metode analisis diskursus a la Foucauldian. Informan dalam penelitian ini berjumlah 8 orang yang berasal dari anggota Aliansi Laki-laki Baru, aktivis gerakan perempuan dan mahasiswa aktivis. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Aliansi Laki-laki Baru merupakan gerakan untuk mendekontruksi maskulinitas tradisional menjadi maskulinitas baru yang non-violence, non-dominative dan egaliter. 2) praktek diskursus maskulinitas baru yang dilembagakan oleh Aliansi Laki-laki Baru dilakukan dengan media sosial, website, Instagram, twitter, dan diskusi sehingga Gerakan Aliansi Laki-laki baru sangat sporadis 3) melihat keberadaan laki-laki yang aktif dalam aktivisme gender, maka laki-laki bisa menjadi seorang feminis, yaitu menjadikan feminisme yang inklusif.

This study is aimed to reveal the discursive practice of masculinity in the movement of Aliansi Laki-Laki Baru (The New Man Alliance). It is analyzed by post-structural theory���¢�¯�¿�½�¯�¿�½Michel Foucault discourse, with the qualitative approach and Foucauldian discourse analysis method. There were 8 informants which consist of members of Aliansi Laki-laki Baru (The New Man Alliance), Women Movement Activist, and Student Activists. The result of this study showed: 1) Aliansi Laki-laki Baru was the movement that deconstructed the new traditional masculinity which no-violence, no-dominative, and egalitarian, 2) The practice of new masculinity discourse which has instituted by Aliansi Laki-laki Baru were done through social media such as website, Instagram, Twitter, and the discussion. The practices inform the sporadic character of Aliansi Laki-laki Baru 3) Conceived at the existence of Aliansi Laki-laki Baru (The New Man Alliance), which active in the gender activism, hence the man can be a feminist, that means the feminism becomes inclusive.

Kata Kunci : Diskursus, Feminis Inklusif, Maskulinitas Baru, Maskulinitas Tradisional