Polimorfisme Gen CYP2E1 dan Efeknya terhadap Fungsi Ginjal pada Etnis Jawa di Yogyakarta

NAUFAL CAESARIO J S, dr. Yudha Nurhantari, Sp.F., Ph.D; Dr. Dra. Suhartini, Apt., SU

2019 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN

Latar Belakang: Konsumsi alkohol saat ini tengah menjadi perhatian khusus bidang kesehatan di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Diperkirakan terjadi 3,3 juta kematian setiap tahunnya akibat efek buruk alkohol. Selain asupan dari luar, alkohol juga dihasilkan di dalam tubuh salah satunya melalui proses respirasi anaerob. Alkohol di dalam tubuh di metabolisme oleh beberapa enzim, diantaranya oleh enzim CYP2E1 menghasilkan metabolit berupa asetaldehida yang bersifat toksik. Polimorfisme gen CYP2E1 menimbulkan dampak yang berbeda pada metabolisme alkohol di dalam tubuh individu. Jumlah alkohol dan metabolit yang dihasilkan dapat menyebabkan kerusakan sel pada ginjal yang merupakan organ ekskresi alkohol. Tujuan: Mengetahui polimorfisme gen CYP2E1 dan efeknya pada sel ginjal bukan peminum alkohol Suku Jawa di Yogyakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional melalui kajian data primer dan data sekunder. Sampel yang digunakan adalah sampel darah individu etnis Jawa yang didapatkan melalui proses informed consent terlebih dahulu. Untuk mengetahui polimorfisme gen CYP2E1 dilakukan proses ekstraksi DNA, Polymerase Chain Reaction (PCR), elektroforesis, dan restriksi enzim menggunakan enzim DraI. Pemeriksaan fungsi ginjal menggunakan penghitungan eGFR. Kadar serum kreatinin diukur menggunakan metode Jaffe. Polimorfisme gen CYP2E1 dianalisis secara deskriptif, sedangkan korelasi antara polimorfisme gen CYP2E1 dan efeknya pada fungsi ginjal dianalisis dengan Chi-Square test. Hasil : Penelitian ini mendapatkan hasil tipe gen CYP2E1 polimorfisme DraI homozigot wild type (DD) sejumlah 1 sampel (2,04%), heterozigot (DC) sejumlah 15 sampel (30,61%), dan homozigot mutan (CC) sejumlah 33 sampel (67,35%). Nilai p uji Chi-Square untuk mengetahui hubungan antara polimorfisme CYP2E1 dengan fungsi ginjal adalah 0,373 ( p > 0,05). Kesimpulan : Tipe gen CYP2E1 terbanyak pada individu bukan peminum alkohol etnis Jawa adalah homozigot mutan (CC) sebanyak 67,35%. Genotipe DC 4,923 kali lebih tinggi dibandingkan genotipe CC untuk memiliki risiko nilai eGFR rendah. Tidak terdapat perbedaan proporsi yang signifikan secara statistik antara polimorfisme CYP2E1*6 terhadap efeknya pada fungsi ginjal individu bukan peminum alkohol etnis Jawa di Yogyakarta (p = 0,373).

Background : Alcohol consumption is currently a special concern in the health sector throughout the world, including Indonesia. An estimated 3.3 million deaths occur each year due to the ill effects of alcohol. Besides intake from outside, alcohol is also produced in the body one of them through the process of anaerobic respiration. Alcohol in the body is metabolized by several enzymes, including the CYP2E1 enzyme which produces toxic metabolites in the form of acetaldehyde. CYP2E1 gene polymorphisms have different effects on alcohol metabolism in the individual body. The amount of alcohol and metabolites produced can cause damage to cells in the kidneys which are organs of alcohol excretion. Objective : To determine the CYP2E1 gene polymorphism and its effect on kidney function of Javanese non-alcohol drinkers in Yogyakarta. Method : This study used a cross-sectional method through the study of primary and secondary data. The sample used was a sample of Javanese individual's blood obtained through an informed consent process. To determine the CYP2E1 gene polymorphism, DNA extraction, Polymerase Chain Reaction (PCR), electrophoresis, and enzyme restriction processes were carried out using the DraI enzyme. Examination of kidney function using eGFR calculation. Creatinine serum levels were measured using the Jaffe method. CYP2E1 gene polymorphisms were analyzed descriptively, while correlations between CYP2E1 gene polymorphisms and their effects on kidney cells were analyzed by Chi-Square test. Results : In this study the results of the CYP2E1 gene type DraI homozygous wild type (DD) polymorphism were 1 sample (2.04%), heterozygous (DC) 15 samples (30.61%), and mutant homozygotes (CC) 33 samples (67.35%). The p value for the Chi-Square test between CYP2E1 polymorphisms and decreased kidney function was 0.373 (p> 0.05). Conclusion : The largest distribution of CYP2E1 gene types in Javanese non-alcohol drinkers is mutant homozygotes CC (67,35%). DC genotype 4.923 times higher than CC genotype to have a risk of low eGFR values. There was no statistically significant proportion of difference between the CYP2E1 * 6 polymorphism on its effect on the kidney function of non-Javanese alcoholic individuals in Yogyakarta (p = 0.373).

Kata Kunci : Kata Kunci: Polimorfisme, bukan peminum alkohol, etnis Jawa, CYP2E1, ginjal