Laporkan Masalah

ASAS ITIKAD BAIK DALAM PERJANJIAN KREDIT (STUDI KASUS PT. BANK DKI DENGAN PT. BAGUS PEDRIANSYAH)

SYAIFAN RAZAN, DR. SUTANTO, S.H., M.S.

2020 | Tesis | MAGISTER ILMU HUKUM (KAMPUS JAKARTA)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pentingnya asas itikad baik dalam sebuah perjanjian kredit serta mengkaji mengenai posisi asas itikad baik dalam perjanjian kredit yang dilakukan antara PT. Bagus Pedriansyah dengan PT. Bank DKI. Penelitian ini merupakan jenis penelitian hukum normatif empiris, di dalam penelitian ini membahas mengenai penggunaan asas itikad baik sebagai dasar dalam pembuatan suatu perjanjian kredit. Dari sisi empiris, penelitian ini untuk mengetahui proses berlakunya asas itikad baik dalam pelaksanaan perjanjian kredit antara PT Bagus Pedriansyah dengan PT. Bank DKI. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, Asas itikad baik diperlukan dalam tahapan pra kontraktual dan kontraktual, karena asas itikad baik memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak yang membuat perjanjian. Bagi PT. Bagus Pedriansyah Asas itikad baik bermafaat bagi kelangsungan bisnisnya, dimana debitur dapat mencairkan fasilitas kredit yang dimiliki apabila terjadi kekurangan dana dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Pada sisi Bank, perjanjian kredit yang tercipta dilandaskan pada itikad baik akan memberikan manfaat pengelolaan risiko yang terkontrol, sehingga akan menciptakan kredit yang berkualitas pada sisi aset PT. Bank DKI.

This research was intended to study and analyze the importance of the principle of good faith in a credit agreement and reviewing the position of the good faith principle in a credit agreement made between PT. Bagus Pedriansyah with PT. Bank DKI. This research is a type of empirical normative legal research, in this study discusses the use of the principle of good faith as a basis for making a credit agreement. From the empirical side, this research is to find out the process of the aplication of the good faith principle in the implementation of credit agreement between PT. Bagus Pedriansyah with PT. Bank DKI. Based on the results of research, the principle of good faith is needed in the precontractual an contractual stages, because the principle of good faith has a positive impact on both parties who made the agreement. For PT. Bagus Pedriansyah the principle of good faith has the benefit of business continuity, where the debtor can disburse the credit facilities owned in the event of lack of funds in carrying out business activities. On the bank������¢���¯���¿���½���¯���¿���½s side, the credit agreement created based on good faith will provide the benefits of controlled risk management and create qualified credit on the assets of PT. Bank DKI.

Kata Kunci : Perjanjian Kredit, Asas Itikad Baik / Good Faith, Credit Agreement

  1. S2-2020-402882-abstract.pdf  
  2. S2-2020-402882-bibliography.pdf  
  3. S2-2020-402882-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2020-402882-title.pdf