Manajemen Bencana (Disaster Management) sebagai Soft Power dalam Diplomasi Jepang terhadap Indonesia

AHMAD OKTA PERDANA, Prof. Dr. Mohammad Mohtar Mas'oed, M.A.

2020 | Tesis | MAGISTER ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Penelitian ini akan membahas mengenai teknik diplomasi dari Jepang dengan menggunakan soft power yang dimiliki. Menariknya soft power yang dimiliki oleh Jepang bukan budaya ataupun karya seni melainkan sistem manajemen bencana yang telah dimiliki oleh Jepang. Penerapan manajemen bencana yang didesain oleh Jepang, salah satunya menggunakan media radio menjadi upaya Jepang untuk menjalin kerjasama dengan negara-negara lain termasuk Indonesia. Mengapa Jepang kemudian menggunakan manajemen bencana sebagai soft power dan bagaimana upaya dari Jepang untuk menerapkan desain manajemen bencana di Indonesia akan menjadi pembahasan dari penelitian ini. Penelitian ini menggunakan konsep soft power yang dikemukakan oleh Joseph Nye dan teori soft power currencies yang dikemukakan oleh Alexander Vuving untuk melihat bagaimana soft power mampu mempengaruhi negara penerima.

This research will discuss diplomacy techniques from Japan by using the soft power they have. Interestingly the soft power possessed by Japan is not a culture or art work but a disaster management system that has been possessed by Japan. The implementation of disaster management designed by Japan, one of which uses radio media is Japan's efforts to establish cooperation with other countries including Indonesia. Why Japan then uses disaster management as soft power and how efforts from Japan to implement disaster management designs in Indonesia will be discussed in this study. This study uses the concept of soft power proposed by Joseph Nye and the theory of soft power currencies put forward by Alexander Vuving to see how soft power can affect recipient countries.

Kata Kunci : Jepang, Indonesia, soft power, soft power currencies, manajemen bencana