Laporkan Masalah

PERBEDAAN RISIKO KEMATIAN AKIBAT DIABETES MELITUS PADA AREA URBAN DAN RURAL DI KABUPATEN SLEMAN BERDASARKAN VERBAL AUTOPSY

MARIA TRANSIA I A, dr. Beta Ahlam Gizela, Sp. F., DFM ; Dr. Dra. Suhartini, Apt., SU ; dr. Hendro Widagdo, Sp.FM(K)

2020 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN

Latar Belakang: Diabetes Melitus saat ini menjadi salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) penyebab kematian tertinggi di dunia. Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2012 diabetes menyebabkan 1,5 juta orang meninggal dunia dan jumlah penderita diabetes melitus terus meningkat dari tahun ke tahun. Karakteristik masyarakat di area urban dan rural dianggap menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi prevalensi kematian akibat diabetes melitus. Tidak semua kematian tersebut dapat tercatat secara lengkap di layanan kesehatan. Oleh karena itu, verbal autopsy dapat dilakukan untuk melengkapi catatan kematian dan mendapatkan informasi-informasi lain terkait kematian tersebut. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan risiko kematian akibat diabetes melitus, pada masyarakat yang tinggal di area urban dan rural Kabupaten Sleman, berdasarkan verbal autopsy. Metode Penelitian: Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analitik observasional, menggunakan data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di Kabupaten Sleman yang tercatat dalam survei HDSS Sleman pada tahun 2017-2018. Subjek penelitian dalam verbal autopsy ini adalah individu yang meninggal akibat diabetes melitus dan berusia 15-95 tahun. Sampel penelitian yang digunakan yaitu semua yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi Hasil Penelitian: Karakteristik faktor risiko subjek penelitian sebanyak 62,5% tidak menggunakan tembakau, 75% tidak melakukan aktivitas fisik yang cukup, 62,5% mengonsumsi gula >50 gram/hari dan 56,25% mengonsumsi lemak >67 gram/hari. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan tembakau dengan kematian akibat diabetes melitus pada daerah urban dan rural (p-value= 0,604). Tidak terdapat perbedaan antara kebiasaan aktivitas fisik dengan kematian akibat diabetes melitus pada daerah urban dan rural (p-value=1,000). Tidak terdapat perbedaan antara konsumsi gula dengan kematian akibat diabetes melitus pada daerah urban dan rural (p-value= 1,000). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara konsuumsi lemak dengan kematian akibat diabetes melitus pada daerah urban dan rural (p-value= 0,585). Kesimpulan: Didapatkan perbedaan proporsi faktor risiko penggunaan tembakau, aktivitas fisik, konsumsi gula, dan konsumsi lemak, terhadap kematian akibat diabetes melitus di daerah urban dan rural Kabupaten Sleman, namun tidak bermakna secara statistik.

Background: Diabetes Mellitus is now one of the highest non-communicable disease (NCD) that caused death in the world. According to World Health Organization (WHO), in 2012 diabetes caused 1.5 million death and the number of people with diabetes mellitus continue to increase from year to year. Community characteristic in urban and rural areas are considered to be one of the factors that influence the prevalence of death from diabetes mellitus. Not all of these deaths can be recorded completely in health services. Therefore, verbal autopsy can be used to complete the death record and get other information related to the death. Objective: To find out the difference in risk of death from diabetes mellitus in people who live in urban and rural areas of Sleman Regency, based on verbal autopsy. Methods: This research was conducted using observational analytic methods, using secondary data. The population in this study were the people in Sleman Regency who were invited to the Sleman HDSS survey in 2017-2018. Subjects in this research were individuals who died of diabetes mellitus, 15-95 years old. The research sample used is all that meet the inclusion and exclusion criteria Results: 62,5% subjects did not use tobacco, 75% did not do enough physical activity, 62,5% consumed sugar >50 grams/day, and 56,25% consumed fat >67 grams/day. There was no significant difference between tobacco use and death from diabetes mellitus in urban and rural areas (p-value=0,604). There was no difference between physical activity habits and deaths from diabetes mellitus in urban and rural areas (p-value=1,000). There was no difference between sugar consumption and deaths from diabetes mellitus in urban and rural areas (p-value=1,000). There was no significant difference between fat consumption and deaths from diabetes mellitus in urban and rural areas (p-value= 0,585). Conclusion: There were no significant differences between tobacco use, physical activity, sugar consumption, and fat consumption to deaths from diabetes mellitus in urban and rural areas of Sleman Regency

Kata Kunci : Diabetes, Rural, Urban, Verbal autopsy

  1. S1-2020-393767-abstract.pdf  
  2. S1-2020-393767-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-393767-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-393767-title.pdf