Laporkan Masalah

Perbedaan Peningkatan Pengetahuan antara Bidan dan Kader Posyandu pada Penyuluhan tentang Alergi pada Balita

GABRIEL ADVENIA G, dr. Sumadiono Sp.A(K); dr. Suryono Yudha Patria,Sp.A(K), Ph.D.

2019 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN

Latar Belakang : Alergi merupakan penyakit kronis yang sering terjadi, dengan jumlah penderita lebih dari 20% populasi sebagian besar negara maju di dunia. Alergi yang terjadi pada balita dapat memberikan dampak panjang yang berpengaruh terhadap fisik, psikis, dan kehidupan sosial anak. Salah satu strategi untuk mencegah dan mengontrol penyakit alergi adalah dengan melakukan deteksi dini. Hal ini memerlukan kerjasama antara tenaga kesehatan, sistem pelayanan kesehatan, masyarakat, dan pihak pasien itu sendiri. Pemberdayaan bidan dan kader untuk melakukan deteksi dini alergi pada balita dapat dilakukan dengan memberikan keterampilan tertentu. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan rata-rata peningkatan pengetahuan antara bidan dan kader Posyandu pada penyuluhan alergi pada balita. Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik cross-sectional yang dilakukan pada 79 subjek yang terdiri dari 16 bidan dan 63 kader Posyandu. Data yang digunakan berupa data sekunder hasil pre-test dan post-test bidan dan kader Posyandu yang mengikuti PKM di Puskesmas Wirobrajan, Yogyakarta. Data dianalisis dengan independent sample t-test menggunakan IBM SPSS Statics 22. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% dengan a±<0,05. Hasil : Rata-rata usia subjek penelitian ini adalah 48,29±8,89 tahun. Subjek dengan tingkat pendidikan dasar berjumlah 6 orang, tingkat pendidikan menengah sebanyak 31 orang, dan tingkat pendidikan tinggi sebanyak 42 orang. Hasil analisis independent sample t-test diperoleh nilai p= 0,005 sehingga terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik. Kesimpulan : Terdapat perbedaan yang signifikan tingkat pengetahuan tentang alergi pada balita di antara kelompok bidan dan kader Posyandu.

Background: Allergy is a chronic disease that often occurs, with the number of sufferers more than 20% of the population of most developed countries in the world. Allergies that occur in infants can have a long impact that affects the physical, psychological, and social life of the children. One of the strategies to prevent and control allergic diseases is to do early detection. This requires collaboration between health workers, the health care system, the community, and the patients themselves. Empowerment of midwives and public health cadres to do early detection of allergies in infants can be done by practicing certain skills. Objective: To compare the improvement of the mean score of midwives' and public health cadres' knowledge in health education about allergy in infants. Method: This research was a comparative analytic study with a cross-sectional design conducted on 79 subjects consisting of 16 midwives and 63 public health cadres. The data used in this study are secondary data containing the results of the pre-test and post-test of midwives and public health cadres who participated in the PKM at Wirobrajan Public Health Center, Yogyakarta. Data were analyzed with independent sample t-test using IBM SPSS Statics 22. The level of confidence used was 95% with a±<0.05. Results: The mean age of the subjects in this study was 48.29±8.89 years. Subjects with a basic education level of 6 people, a secondary education level of 31 people, and a higher education level of 42 people. Regarding the midwives' and public health cadres' knowledge level, the difference was statiscally meaningful (p= 0.005). Conclusion: There is a significant difference between midwives' and public health cadres' knowledge about allergies among infants.

Kata Kunci : Alergi, Balita, Bidan, Kader Posyandu, Penyuluhan.

  1. S1-2019-393754-abstract.pdf  
  2. S1-2019-393754-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-393754-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-393754-title.pdf