Laporkan Masalah

KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PENYANDANG DIFABEL (Studi terhadap Anggota Koperasi Simpan Pinjam Bangun Akses Kemandirian Difabel/ Bank Difabel)

DIAJENG MUKTININGRUM, Nurhadi, S.Sos., M.Si. Ph.D

2020 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

Kajian tentang kesejahteraan subjektif penyandang difabel penting karena hingga saat ini para penyandang masih mengalami diskriminasi dan harus menghadapi kesulitan-kesulitan dalam memenuhi kebutuhan mereka. Salah satunya dalam akses pelayanan keuangan/perbankan. Maka dari itu, penelitian ini nantinya dapat membantu beberapa pihak dalam memberikan pelayanan terhadap penyandang difabel. Guna mendukung pencarian informasi mengenai bentuk kesejahteraan subjektif, maka penelitian ini menggunakan pendekatan konsep subjective well-being dari Diener dan beberapa rekan akademisinya. Subjective well-being merupakan pandangan subjektif seseorang tentang kesejahteraan. Terdapat indikator yang mampu mempengaruhi kondisi kesejahteraan seseorang, sehingga dengan adanya indikator tersebut peneliti mampu menentukan bagaimana bentuk dari kesejahteraan subjektif seseorang setelah menganalisis data yang didapatkan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Dalam menentukan informan, penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Kriteria purposive sampling-nya yaitu anggota Koperasi Simpan Pinjam �Bank Difabel�. Bank dalam hal ini bukan menunjuk kepada lembaga keuangan, melainkan merupakan kepanjangan dari Bangun Akses Kemandirian para Anggota Difabel. Dalam penelitian ini dilakukan beberapa langkah yakni mengumpulkan data, analisis data, serta uji keabsahan data. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam kepada informan, serta dibantu dengan dokumentasi baik menggunakan alat bantu atau catatan untuk membantu peneliti dalam upaya mengumpulkan data dari informan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesejahteraan subjektif anggota penyandang difabel anggota koperasi simpan pinjam �Bank Difabel� adalah ketika mereka tercukupi secara ekonomi, terpenuhinya akses difabel, menguatnya relasi sosial dan ketika usaha yang didirikan berkembang.

The study of the subjective well-being of people with disabilities is important, because until now people with disabilities are still experiencing discrimination, and are still facing difficulties in meeting their needs. One of them is access to financial / banking services. Therefore, this research can help several parties in providing services to persons with disabilities. To support the search for information about forms of subjective well-being, this study uses the concept of subjective well-being from Diener and some of his academic colleagues. Subjective well-being is a person's subjective view of well-being. There are indicators that are able to influence the condition of one's well-being, so with these indicators the researcher is able to determine how the shape of one's subjective well-being after analyzing the data obtained. This research uses qualitative research. In determining informants, this study uses a purposive sampling technique. The criteria for purposive sampling are members of the Cooperative Savings and Loans Cooperative "Bank Difabel". Banks in this case are not referring to financial institutions, but are an extension of Building Access for Independence of Members with Disabilities. In this study several steps were carried out, namely collecting data, analyzing data, and testing the validity of the data. Data collection conducted in this study using observation techniques, in-depth interviews with informants, and assisted with documentation, both using tools or notes to help researchers in efforts to collect data from informants. The results of this study indicate that the subjective well-being of members with disabilities as members of savings and loan cooperatives is when they are economically sufficient, fulfillment of access for persons with disabilities, strengthening of social relations and when established businesses develop

Kata Kunci : Kesejahteraan, Difabel, Subjective Well-Being

  1. S1-2020-335589-abstract.pdf  
  2. S1-2020-335589-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-335589-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-335589-title.pdf