GAMBARAN ADVERSE DRUG REACTIONS PENGGUNAAN TEOFILIN ORAL PADA PASIEN ASMA DAN PPOK DI RAWAT JALAN RS PARU RESPIRA YOGYAKARTA JUNI-JULI 2019

Aldea Amalia Khoirunnisa, Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt.

2020 | Skripsi | S1 FARMASI

Teofilin merupakan salah satu obat untuk terapi asma dan penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) dengan indeks terapi sempit yang dapat menimbulkan ADRs. Penggunaan teofilin perlu menjadi perhatian karena teofilin juga digolongkan sebagai obat bebas terbatas sehingga pasien dapat dengan bebas membeli di apotek. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik pasien yang mengalami ADRs, persentase kejadian ADRs, dan skala probabilitas kejadian ADRs dari penggunaan teofilin oral pada pasien asma dan PPOK di rawat jalan RS Respira Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan pengambilan data secara retrospektif dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data dilakukan melalui rekam medis dan wawancara pada pasien yang memenuhi kriteria inklusi pada bulan Juni � Juli 2019 di RS Paru Respira Yogyakarta. Keluhan ADRs yang diperoleh kemudian dinilai menggunakan algoritma Naranjo untuk mengetahui kausalitas ADRs. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini didapatkan 48 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan sebanyak 20 kasus mengalami kejadian ADRs. Adverse drug reactions banyak terjadi pada perempuan yaitu 10 pasien dan pada usia 46-55 tahun yaitu 7 pasien. Interaksi juga terjadi antara obat teofilin dengan metilprednisolon pada 1 pasien. ADRs yang dikeluhkan yaitu 10 kasus (50%) mengalami nyeri pada perut, 5 kasus (25%) mengalami detak jantung cepat, 2 kasus (10%) mengalami sulit tidur, 1 kasus (5%) mengalami gemetar, 1 kasus (5%) mengalami dada panas, dan 1 kasus (5%) mengalami mual. Skala probabilitas ADRs berdasarkan algoritma Naranjo dari penggunaan teofilin oral adalah 5 kasus tergolong cukup mungkin ADRs, 12 kasus tergolong kemungkinan besar ADRs, dan 3 kasus tergolong pasti ADRs.

Theophylline is the one of the treatment asthma and chronic obstructive pulmonary disease (COPD) which is a narrow therapeutic index cause ADRs. The use of theophylline needs to be a concern because theophylline is also classified as a over-the-counter drug that patients can buy at the pharmacy without prescription. This study was aimed to determine the characteristics of patients with ADRs, the percentage of ADRs, and the probability scale of ADRs from the use of oral theophylline in asthma and COPD outpatients at Respira Hospital Yogyakarta. This research is a cross sectional study with retrospectively taken data, with purposive sampling technique. Data was collected through medical records and interviews with patients who included criteria in June - July 2019 at Respira Hospital Yogyakarta. The complaints of ADRs were assessed using the Naranjo algorithm to determine the causality of ADRs. The data collected is analyzed with descriptive method. This study recorded 48 patients who included criteria and of them cases was 20 cases ADRs. Adverse drug reactions occur mostly in women were 10 patients and at the age of 46-55 years were 7 patients. Interactions also occurred between theophylline drug and methylprednisolone in 1 patient. ADRs complained that 10 cases (50%) abdominal pain, 5 cases (25%) takikardia, 2 cases (10%) insomnia, 1 case (5%) tremor, 1 case (5%) ) chest burn, and 1 case (5%) nausea. The probability scale of ADRs based on the Naranjo algorithm from the use of oral theophylline is 5 cases classified as quite likely ADRs, 12 cases classified as most likely ADRs, and 3 cases classified as definite ADRs.

Kata Kunci : Adverse drug reactions, Teofilin, Asma, PPOK/ Adverse Drug Reactions, Theophylline, Asthma, COPD