Laporkan Masalah

PERBEDAAN JUMLAH AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA (KB) DAN JENIS KONTRASEPSI DI KAMPUNG KB DAN NON KAMPUNG KB

VANDA F A, dr. Tridjoko Hadianto, DTM&MH.,M.Kes

2020 | Tugas Akhir | D4 BIDAN PENDIDIK SV

Kampung Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu program untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau setara. Indikator Kinerja BKKBN adalah peningkatan persentasi peserta KB aktif menjadi 65% dan persentasi kesertaan KB dengan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) menjadi 20,30%. Indikator ini diwujudkan dengan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) yang salah satunya melalui program Kampung KB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan jumlah akseptor KB dan jenis kontrasepsi di Kampung KB dan Non Kampung KB. Penelitian ini menggunakan metode studi cross sectional. Subyek penelitian adalah PUS yang terdiri dari dua kelompok yang terdapat di Padukuhan Wonogiri dan Padukuhan Tegalsari, Kecamatan Lendah, Kulon Progo, DIY. Teknik pengambilan sampel menggunakan pendekatan total sampling dengan jumlah sampel 71 PUS di Kampung KB dan 63 PUS di wilayah Non Kampung KB. Data diambil pada bulan Desember 2019 yang berupa data sekunder dan berasal dari laporan kader kesehatan di wilayah Kampung KB dan Non Kampung KB. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi dan chi- square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosentase jumlah akseptor KB di Kampung KB adalah sebesar 63,4% sedangkan di wilayah Non Kampung KB sebesar 61,9%. Hasil uji analisis menunjukkan bahwa p-value yang didapatkan adalah sebesar 1,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara jumlah akseptor KB di Kampung KB dan Non Kampung KB. Adapun prosentase pemilihan jenis kontrasepsi dengan MKJP di Kampung KB yaitu sebesar 44,4% sedangkan di wilayah non Kampung KB adalah 17,9%. Hasil uji analisis menunjukkan bahwa p-value yang didapatkan adalah sebesar 0,018, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor KB di wilayah Kampung KB dan Non Kampung KB. Nilai OR yang didapatkan adalah 3,65 yang berarti bahwa PUS yang tinggal di Kampung KB berpeluang 3,65 kali lebih besar untuk menggunakan MKJP dibandingkan dengan PUS yang tinggal di wilayah Non Kampung KB.

Family Planning Village is a program launched by the government to improve the quality of life of people at the village level or equivalent. BKKBN has Key Performance Indicators which include an increase family planning acceptors up to 65% and family planning participation using the long-term contraception method up to 20,30%. These indicators are realized through the Village Family Planning program. This study aims to determine differences in the number of family planning acceptors and the types of contraception used by the fertile age couple in the Family Planning Village and Non-Family Planning Village. This study used a cross sectional study method. The research subjects consisted of two groups of fertile age couples who live in Padukuhan Wonogiri and Padukuhan Tegalsari, Lendah District, Kulon Progo Regency, Special Region of Yograkarta. The sampling technique used total sampling with the sample of 71 fertile age couples in the Family Planning Village and 63 fertile age couples in the Non Family Planning Village area. Data taken in December 2019 consisting of secondary data and taken from health cadre reports in the Family Planning Village and Non-Family Planning Village. Data analysis used frequency distribution and chi-square. The results showed that the percentage of the number of Family Planning acceptors in the Family Planning Village is 63.4% and in the Non- Family Planning Village area is 61,9%. The analysis test results show that the p-value obtained is 1,000, so it can be concluded that there is no significant difference between the number of family planning acceptors in the Family Planning and Non-Family Planning Village. The percentage of contraceptive use with long-term contraceptive methods in the Family Planning Village is 44,4% and in the Non- Family Planning Village area is 17,9%. The results of the analysis test show that the p-value obtained is 0,018, so it can be concluded that there is a significant difference between the types of contraception used by family planning acceptors in the Family Planning and Non-Family Planning Villages. The OR value obtainedis 3,65, which means that fertile age couple who live in the KB Village are 3,65 times more likely to use MKJP compared to fertile age couple who live in the Non-Family Planning Village.

Kata Kunci : Akseptor KB, Jenis Kontrasepsi, Kampung KB, Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).

  1. D4-2020-384735-abstract.pdf  
  2. D4-2020-384735-bibliography.pdf  
  3. D4-2020-384735-tableofcontent.pdf  
  4. D4-2020-384735-title.pdf