Laporkan Masalah

WISATA BENCANA DAN RESPON EKONOMI : SIASAT MASYARAKAT DALAM MENGELOLA RUMAH BEKAS ERUPSI (Studi Kasus Tiga Objek Wisata di Kawasan Lava Tour Merapi, Yogyakarta)

SARAS TRI KURNIASIH, Dr. Bambang Hudayana, M.A.

2020 | Skripsi | S1 ANTROPOLOGI BUDAYA

Bagi daerah terdampak, khususnya Desa Umbulharjo dan Kepuharjo di Sleman, letusan Gunung Merapi pada tahun 2010 menimbulkan perubahan yang cukup signifikan bagi kehidupan masyarakat Merapi. Mereka yang dulunya bertumpu pada sektor tani dan ternak, kini sebagian besar sudah beralih ke sektor pariwisata. Lava tour sebagai sebuah produk wisata kelam dinilai mampu menjadi usaha yang membantu masyarakat Merapi dalam melakukan pemulihan ekonomi pascabencana. Lava tour menawarkan konsep paket wisata yang dikemas secara kreatif. Wisatawan diajak berkeliling desa menggunakan Jeep, kemudian berhenti di beberapa objek wisata yang ditawarkan secara opsional. Museum Sisa Hartaku, Galeri Omahku Memoriku, dan Museum Mini & Petilasan Mbah Maridjan menjadi objek wisata paling wajib dikunjungi. Di objek wisata tersebut, wisatawan akan mendapat cerita mengenai erupsi Merapi 2010 sekaligus melihat barang-barang sisa erupsi seperti perabotan rumah tangga, motor, kerangka sapi, gelas meleleh, batu dan abu, hingga foto-foto saat Merapi erupsi. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab bagaimana siasat masyarakat dalam mengelola objek wisata berbasis rumah bekas erupsi serta melihat respon ekonomi mereka melalui sudut pandang ekonomi moral dan rasional. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara mendalam dengan pengelola objek wisata, observasi lapangan, dan studi pustaka. Penelitian dilaksanakan dalam dua periode yakni bulan September-Oktober tahun 2018 dan Maret-April tahun 2019. Lokasi penelitian berada di dua desa yang merupakan pusat berjalannya sektor pariwisata di lereng Merapi yakni Desa Umbulharjo dan Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa objek wisata berbasis rumah bekas erupsi merupakan sebuah bentuk komodifikasi kematian yang dilakukan masyarakat sebagai respon ekonomi dari adanya gelombang wisata. Dalam mensiasati pengelolaan objek wisata, masyarakat melakukan bagi-bagi rejeki untuk meraih keuntungan dengan mempertimbangkan nilai-nilai komunal yang mereka miliki. Siasat kelola yang dimunculkan masyarakat yakni dengan; (a) mereproduksi sejarah, (b) mengutamakan kerabat dalam pengerahan tenaga kerja, (c) membuka lahan parkir, (d) membuka dan menyewakan warung dan (e) membentuk jejaring sosial.

The eruption of Mount Merapi in 2010 caused a significant change in Merapi livelihood, especially in Umbulharjo and Kepuharjo villages. People who used to depend on the agricultural sector, have switched to the tourism sector. Lava tour as a dark tourism product helps the Merapi villagers in restoring the post-disaster economy. Lava tour itself offer off-road adventure around the village and visit the attractions related to Merapi eruption. Sisa Hartaku Museum, Omahku Memoriku Gallery, and Mini Museum & Petilasan Mbah Maridjan are the must-visit landmarks that serves to inform about the impact of Merapi last eruption in 2010. In these sites, tourists can percieve destroyed items such as household furniture, motorcycles, cow skeleton, melted glasses, stone and ashes, photos of Merapi eruption and much more. This study aimed to conduct how villagers manages the attractions and present the economic activities in tourism through moral and rational economic perspective. By using qualitative research methods that involve in the lirature study, interview, and participatory observation the data were collected in two periods; September-October 2018 and March-April 2019. The results showed that these eruption sites are transformed by commodification of death and is comercially run as attractions sites. The strategy of managing eruption sites contained villagers economic response that can be seen in (a) reproducing history, (b) prioritizing relatives in the deployment of labor, (c) opening parking lots, (d) opening and renting for stalls and (e) forming social networks.

Kata Kunci : wisata kelam, komodifikasi kematian, respon ekonomi, ekonomi moral dan rasional

  1. S1-2020-383851-abstract.pdf  
  2. S1-2020-383851-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-383851-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-383851-title.pdf