Laporkan Masalah

PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oleifera) SEBAGAI SUMBER NUTRISI PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis sp)

MUHAMMAD HIJIR A. G, Dr. Sutarno, M.Si. ; Dr. Indriana Kartini, M.Si.

2020 | Tesis | MAGISTER KIMIA

Telah dilakukan penelitian pemanfaatan daun kelor (Moringa oleifera) sebagai sumber nutrisi pakan ikan nila merah (Oreochromis sp). Daun kelor diolah menjadi tepung lalu digunakan sebagai bahan penyusun pakan ikan buatan dengan mencampurkannya bersama pakan komersial melalui proses substitusi parsial, 25% dan 50% tepung daun kelor terhadap pakan komersial. Sebelum disubstitusikan ke pakan komersial, tepung daun kelor difermentasi selama 4 (empat) hari menggunakan media fermentasi komersial EM-4 (Effective Microorganism-4) yang mengandung kultur Lactobacillus casei dan Saccharomyces cerevisiae. Selanjutnya objek kajian terhadap pemanfaatan daun kelor dalam pakan buatan dibagi menjadi dua aspek yaitu pengaruh variasi persentase substitusi pakan komersial (25% dan 50%) dan pengaruh perlakuan fermentasi tepung daun kelor terhadap laju pertumbuhan dan sintasan/kelulushidupan ikan. Perlakuan fermentasi menghasilkan perubahan nilai kandungan nutrisi pada tepung daun kelor antara lain kadar protein dari 23,45% menjadi 23,74%; kadar serat kasar dari 6,13% menjadi 4,74%; kadar karbohidrat dari 43,71% menjadi 43,32%; kadar lemak dari 4,18% menjadi 3,86%; kadar abu dari 10,23% menjadi 10,86% dan kadar air juga dari 12,30% menjadi 13,47%. Kemudian, hasil uji kadar protein dan asam amino total pada pakan ikan menunjukkan pakan P1 (25% tepung daun kelor) memiliki kadar protein dan asam amino total lebih tinggi dibandingkan dengan pakan P2 (50% tepung daun kelor). Dengan demikian persentase substitusi 25% dipilih untuk pengamatan pengaruh perlakuan fermentasi terhadap kadar protein dan asam amino. Pakan buatan yang mengandung 25% tepung daun kelor terfermentasi diberi label P3. Hasil pengamatan menunjukkan kadar protein dan asam amino total pada pakan P3 lebih tinggi daripada pakan P1. Hasil pengujian pakan buatan menunjukkan perlakuan pakan P3 menghasilkan laju pertumbuhan ikan nila merah tertinggi di antara pakan buatan yang tersedia serta pengamatan sintasan ikan menunjukkan semua varian pakan buatan tidak bersifat toksik.

Research concerning utilization of moringa leaf (Moringa oleifera) as the nutrition source in red nile fish (Oreochromis sp) diet. Moringa leaf was processed to be flour then was used as ingredient of testing fish diet by mixing it with commercial fish diet (partial substitution) by percentage of 25% and 50% of moringa leaf flour to a commercial diet. Before substitution process, moringa leaf flour was fermented for 4 (four) days by using fermentation agent, EM-4 (Effective Microorganism-4) which contains Lactobacillus casei and Saccharomyces cerevisiae bacteria. Then, the effect of both commercial diet substitution percentage variation (25% and 50%) and moringa leaf flour fermentation treatment over fish growth rate and fish survival were observed. Fermentation process led to the change of nutritions content such as protein content change from 23.45% to 23.74%; rough fiber content from 6.13% to 4.74%; carbohydrate content from 43.71% to 43.32%; fat content from 4.18% to 3.86%; ash content from 10.23% to 10.86% and water content from 12.30% to 13.47%. Then, analysis of protein and amino acid content of fish diet revealed that P1 diet (25% moringa leaf meal content) contained higher protein and total amino acid content than P2 diet (50% moringa leaf meal content). Hence the percentage of 25% in term of the partial substitution was choosen for the second observation that is the effect of fermentation to the protein and amino acid content. Testing diet containing 25% fermented moringa leaf meal was labelled as P3. The result revealed that P3 diet contained higher protein and amino acid content than those of P1 diet. Furthermore, fish growth rate and fish survival investigation revealed that P3 diet yielded the highest fish growth rate among all variations of the testing fish diet and in the meantime all variation of testing diets had no toxic behavior.

Kata Kunci : Moringa oleifera, Effective Microorganism-4, ikan nila merah

  1. S2-2020-418582-abstract.pdf  
  2. S2-2020-418582-bibliography.pdf  
  3. S2-2020-418582-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2020-418582-title.pdf