Laporkan Masalah

WACANA HUMOR STAND-UP COMEDY DI INDONESIA: KAJIAN SOSIOPRAGMATIK

EKA YULI ASTUTI, Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana, S.U., M.A.

2020 | Disertasi | S3 Linguistik

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsi humor yang ditimbulkan melalui pemanfaatan aspek-aspek pragmatik dan aspek-aspek kebahasaan. Aspek pragmatik meliputi penyimpangan-penyimpangan prinsip kerja sama dan kesopanan, serta parameter pragmatik, sedangkan aspek-aspek kebahasaan meliputi aspek fonologis, pertalian kata dalam frasa, pertalian intraklausa, pertalian antar proposisi, ketaksaan, hiponim, sinonim, antonim, eufemisme, dan penerjemahan. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu tahap pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian data.Tahap pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik sadap dan teknik catat. Analisis data kualitatif dalam penelitian ini meliputi tiga tahapan yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sementara itu untuk menelaah faktor-faktor di luar kebahasaan pemicu munculnya humor, digunakan metode padan intralingual dan padan ekstralingual untuk menghubungpadankan berkenaan dengan unsur yang berada di dalam bahasa dan di luar bahasa (ekstralingual) seperti hal yang menyangkut makna, informasi, dan konteks tuturan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur wacana humor SUC dalam sebuah bit terdiri atas set up dan punchline. Berkaitan dengan aspek-aspek pragmatik, penyimpangan yang paling potensial untuk mengkreasi humor berkaitan dengan prinsip kerja sama dalam berkomunikasi yang mencakupi maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi, dan maksim pelaksanaan. Selain itu komika dari pada wacana humor SUC untuk menimbulkan efek kelucuan komika memanfaatkan aspek-aspek linguistik. Pemanfaatan aspek fonologis dalam humor dapat dilakukan dengan teknik subtitusi, permutasi, penyisipan, penambahan bunyi, dan pelesapan bunyi. Pemanfaatan aspek morfologis untuk menciptakan efek humor tampak pada pemajemukan, pemendekan, pengulangan, dan pengimbuhan. Pada Aspek semantik yang paling banyak dimanfaatkan komika adalah ketaksaan. Fungsi utama dari wacana humor SUC di Indonesia adalah untuk menghibur, sedangkan fungsi lain dari humor SUC antara lain fungsi edukasi, fungsi mengejek/menyindir, fungsi power, fungsi persuasif, fungsi solidaritas, fungsi psikologi, dan fungsi komunikasi.

The aim of the study was to describe the humor from the pragmatic and linguistic aspects. Pragmatic aspects consisted of principles deviations of cooperation and modesty, as well as pragmatic parameters. Meanwhile, linguistic aspects included phonology, the interrelationship of words in a phrase, intraclausal relations, ties between propositions, ambiguity, hyponyms, synonyms, antonyms, euphemism, and translation. This sociopragmatic research was carried out into three stages: data collection, data analysis, and data presentation. The stage of data collection was applied by techniques of recording and writing. Three qualitative data analysis steps were used in this research, such as data reduction, data presentation, and conclusion drawing.. Meanwhile, to examine the external factors of humor, the coherent intralingual and extralingual methods were used in the study. The methods connected the internal and external elements of the language such as meaning, information, and context of the speech. The result of the study indicates that the structure discourse of SUC humor in a bit consisted of set up and punchline. From the pragmatic aspects, the deviation was often captured by the comedians. The major potential deviations were related to the cooperative principles including the maxims of quality, quantity, relation, and manner.To create humor on the stage, the comedians applied the linguistic aspects. Phonological aspects of humor were implemented through substitution, permutation, insertion, sound addition, and sound ellipsis. Utilization of morphological aspects to create the effect of humor in SUC appeared in compounding, shortening, repetition, and addition. Semantic aspect mostly applied by the comedians was ambiguity. The main function of the SUC humor discourse in Indonesia was entertainment, while other functions were education, satire, power, persuasion, solidarity, psychology, and communication.

Kata Kunci : prinsip kerja sama, sosiopragmatik, Stand-Up Comedy di Indonesia, wacana humor /cooperative principle, humor discourse, Indonesian Stand-Up Comedy, sosiopragmatics

  1. S3-2020-306916-abstract.pdf  
  2. S3-2020-306916-bibliography.pdf  
  3. S3-2020-306916-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2020-306916-title.pdf