Laporkan Masalah

Pariwisata dan Ketahanan Desa: Studi Kasus di Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar

NYOMAN PRIYAMANAYA, Prof. Dr. R. Rijanta, M.Sc.

2020 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAH

Kajian tentang desa dalam konteks pembangunan wilayah di seluruh dunia menunjukkan hasil bahwa eksistensi desa berada dalam tahap yang rentan. Fenomena tersebut disebabkan karena wilayah pedesaaan tidak bisa menawarkan penghidupan yang lebih baik dan keterjangkauan akses yang lebih mudah dibanding wilayah perkotaan, menyebabkan wilayah perdesaan menjadi rawan untuk ditinggalkan penduduk dan mengancam eksistensi desa itu sendiri. Pengembangan sektor jasa menjadi perlu sebagai alternatif pilihan selain pertanian yang dapat memperkaya variasi pekerjaan di desa dan menawarkan perolehan pendapatan yang lebih baik dibanding pertanian. Taro adalah salah satu desa wisata yang cukup popular di Bali, dan pertanian di Desa Taro masih cukup mudah dijumpai dan masih menjadi pekerjaan utama masyarakat. Penelitian ini mencoba untuk mengeksplorasi bentuk-bentuk kontribusi usaha/bisnis pariwisata di Desa Taro dalam mendukung ketahanan desa dan menganalisis peluang keberlanjutan Desa Taro sebagai desa wisata. Penelitian ini menerapkan metode analisis deskriptif kualitatif dengan pengambilan data dilakukan melalui observasi, indepth interview, dan dokumetasi. Informan adalah para pemilik usaha pariwisata di Desa Taro, pemerintah desa, kelihan pekraman, dan tokoh-tokoh lain yang mampu memberi informasi sebagai dasar analisis. Penelitian ini juga menerapkan stakeholder mapping analysis model power-interest grid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sebelas (11) bentuk-bentuk kontribusi yang menyusun empat (4) domain ketahanan di Desa Taro, yaitu: ekonomi, ekologi, sosial, dan budaya. Keberlanjutan Taro sebagai desa wisata dimungkinkan apabila praktik ketahanan dapat diterapkan secara konsisten dalam jangka panjang dan terbentuk sistem sirkuler yang saling memperkuat antara pariwisata dan ketahanan desa.

The existence of rural areas is at a vulnerable stage based to study of regional development throughout the world. This phenomenon is caused by the inability of rural areas to offer better livelihoods and easier way to access a better quality of public facilitys than urban areas. Developing the service sector, such as tourism, is considered necessary as an alternative choice that can enrich the variety of jobs in the village and offer better income. Taro is one of the most popular tourist villages destination in bali. Agriculture is quite easy to find and is still the main occupation of the community. This research aims to explore the forms of contibutions of tourism business in Taro Village to support its rural resilience and to analyzing the sustainability opportunities of Taro Village as a tourism village. This research uses descriptive qualitative methods, data collection by observation and indepht interview. Informants are the owners of tourism businesses, the village headman, traditional figures, and other figures who are able to provide information as a basis for analysis. This research also applies stakeholder mapping analysis adapting the power-interest model. The results showed that there were eleven (11) forms of contributions that made up the four (4) resilience domains in Taro Village, namely: economic, ecological, social, and cultural. The sustainability of Taro as a tourist village is possible if the practice of resilience can be applied consistently over the long term, and a circular system is formed that mutually reinforces tourism and village resilience.

Kata Kunci : desa wisata, ekowisata, ketahanan desa, gangguan, adaptasi, stakeholder mapping analysis, power-interest grid.

  1. S1-2020-382412-abstract.pdf  
  2. S1-2020-382412-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-382412-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-382412-title.pdf