Laporkan Masalah

Nelayan Usaha Bersama: Studi Kelompok Usaha Nelayan di Tawang Kendal Jawa Tengah

MAULANA ILHAMI FAWDI, Dr. Pujo Semedi Hargo Yuwono, M.A.

2020 | Skripsi | S1 ANTROPOLOGI BUDAYA

Nelayan arad Tawang Kendal menghadapi berbagai ketidakpastian sepanjang tahun. Mulai dari cuaca, perubahan iklim, kondisi lingkungan laut yang lebih tangkap hingga permodalan menjadi faktor penentu pendapatan nelayan. Kondisi ini ditambah sulit dengan adanya kebijakan pelarangan alat tangkap. Di tengah situasi tersebut nelayan akan memanfaatkan berbagai peluang yang ada untuk dimaksimalkan. Kehadiran Kelompok Usaha Bersama atau KUB sebagai wadah usaha bersama nelayan menjadi menarik untuk diteliti, karena nelayan yang selama ini berkompetisi di laut harus berkerjasama di darat. Penelitian ini mengajukan dua pertanyaan: Mengapa nelayan membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB)? Bagaimana upaya nelayan Tawang mempertahankan kelangsungan KUB? Kedua pertanyaan tersebut dicoba dijawab dengan melakukan penelitian selama tiga bulan di Tawang Kendal. Melalui metode kualitatif dengan teknik observasi partisipatif dan wawancara mendalam kepada nelayan yang tergabung ke dalam KUB di Tawang sebagai informan utama, dan nelayan lain, pelaku tata niaga perikanan, hingga pegawai pemerintahan sebagai informan tambahan. Penelitian ini memperlihatkan alasan nelayan membentuk KUB sebagai suatu pilihan rasional pemanfaatan berbagai peluang yang tersedia. Selain itu upaya nelayan untuk mempertahankan KUB dilakukan dengan berbagai cara seperti membuat usaha solar, melengkapi tertib administrasi hingga mengandalkan jaringan sosial yang ada dan sedia membantu KUB.

Arad's Fishermen in Tawang, Kendal, face uncertainty across the year. Weather, climate change, overfishing condition, and access to capital are contributing factors to fishermen income. This condition gets hard when fishing gear ban come into effect. With this circumstance fishermen will use any opportunity to maximize profit. The presence of collective business known as KUB become attention to conduct research, mainly because fishermen who compete on a daily basis at sea must collaborate on land. This research raised two questions: Why fishermen form KUB? And How's their effort to sustain KUB? Qualitative method with participation and observation technique and deep interview are used for three months on fieldwork in Tawang, Kendal. Fishermen whose part of KUB are the main informant, while others fishermen, fish traders, and government officials are secondary informant. This study shows the reason fishermen form KUB are the rational choice to maximize profit at any opportunity given. Fishermen effort to maintaining KUB are varies, from selling diesel fuel, completed administrative requirement, to rely on social network who will benefit KUB.

Kata Kunci : Nelayan, Modal, Overfishing, KUB, Alat Tangkap, Kebijakan, Pilihan Rasional

  1. S1-2020-353499-abstract.pdf  
  2. S1-2020-353499-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-353499-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-353499-title.pdf