Laporkan Masalah

Persepsi dan Penerimaan Mahasiswa terhadap Vaksin Measles Rubella

AN NISAA SHOLIHAH, Dr. Susi Ari Kristina, M.Kes., Apt.

2020 | Skripsi | S1 FARMASI

Kasus CRS (Congenital Rubella Syndrome) di Indonesia 82/100.000 terjadi pada usia ibu 15-19 tahun dan menurun menjadi 47/100.000 pada usia ibu 40-44 tahun. Mahasiswa yang tidak memiliki bukti kekebalan terhadap campak dan rubela merupakan populasi khusus yang harus menerima vaksin MR untuk mencegah adanya Congenital Rubella Syndrome (CRS) yang bisa menyebabkan kecacatan pada bayi. Seseorang dengan berbekal persepsi dan penerimaan yang baik dapat mengatasi campak dan rubela dengan tepat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan penerimaan mahasiswa terhadap vaksin MR, selain itu juga menghubungkan antara karakteristik responden dengan persepsi dan penerimaan, serta menghubungkan persepsi dengan penerimaan vaksin MR. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan survei. Responden yang terlibat berjumlah 265 mahasiswa berusia 18-25 tahun. Sampel dipilih secara convenience sampling. Penelitian ini dilakukan menggunakan instrumen berupa kuesioner. Data dianalisis secara deskriptif dan dilihat hubungan antara karakteristik responden terhadap persepsi dan penerimaan vaksin MR menggunakan uji statistik Chi Square. Hasil analisis responden yang memilliki tingkat persepsi dan penerimaan rendah sebesar masing-masing 54,34% dan 68,68%. Variabel yang berhubungan signifikan dengan persepsi yaitu bidang pendidikan (p= 0,001) , agama (p=0,007), dan pengalaman menerima vaksin MR (p=0,02). Variabel yang berhubungan signifikan dengan penerimaan yaitu bidang pendidikan (p=0,013) dan agama (p=0,047). Terdapat hubungan antara persepsi dan penerimaan (p=0,000). Studi ini menunjukkan perlunya upaya sinergi pemerintah dan tenaga kesehatan untuk mengurangi kesalahan persepsi tentang vaksin MR dan meningkatkan penerimaan mahasiswa terhadap vaksin MR.

Cases of CRS (Congenital Rubella Syndrome) in Indonesia 82/100 occurred at 15-19 years old and decreased to 47 / 100,000 at 40-44 years old. Students who have no evidence of immunity against measles and rubella are special populations who must receive MR vaccine to prevent Congenital Rubella Syndrome (CRS) which can cause disability in infants. Someone with good perception and acceptance can handle measles and rubella properly. Therefore, this study aims to determine student perceptions and acceptance of the MR vaccine. This study uses a cross-sectional design with a survey approach. Respondents involved were 265 students aged 18-25 years. Samples were selected by convenience sampling. This research was conducted using an instrument in the form of a questionnaire. Data were analyzed descriptively and seen the relationship between the characteristics of respondents on the perception and acceptance of MR vaccine using the Chi Square statistical test. The results of the analysis of respondents who have a low perception level of 54.34%. The results of the analysis of respondents who have a low acceptance rate of 68.68%. Variables that were significantly related to perception were education (p = 0.001), religion (p = 0.007), and experience receiving MR vaccine (p = 0.02). Variables that were significantly related to acceptance were education (p = 0.013) and religion (p = 0.047). There is a relationship between perception and acceptance (p = 0,000). This study shows the need for government and health workforce synergy efforts to reduce misperceptions about MR vaccines and increase student acceptance of MR vaccines.

Kata Kunci : vaksin MR, sosiodemografi, tingkat persepsi, tingkat penerimaan

  1. S1-2020-393343-abstract.pdf  
  2. S1-2020-393343-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-393343-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-393343-title.pdf