PROFIL PENGETAHUAN DAN AWARENESS TERHADAP RESISTANSI ANTIBIOTIK PADA MAHASISWA

WIRINDA SHAFIRA, Dr. Susi Ari Kristina, M.Kes., Apt

2020 | Skripsi | S1 FARMASI

Resistansi antibiotik merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan yang dapat terjadi akibat pengunaan yang tidak rasional. Hal ini dapat dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan dan kesadaran terhadap resistansi antibiotik. Maka diperlukan penelitian guna mengetahui profil pengetahuan dan kesadaran terhadap resistansi antibiotik serta hubungan sosiodemografi dengan tingkat pengetahuan dan kesadaran pada mahasiswa Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan kuesioner sebagai instrumen penelitian yang merupakan hasil pengembangan dan kajian pustaka tentang topik penelitian serupa. Responden adalah mahasiswa berdomisili di DIY dengan jumlah sampel sebanyak 390. Sampel dipilih secara convenience sampling. Untuk mengukur tingkat pengetahuan dan kesadaran digunakan kategori median, sedangkan untuk mengukur hubungan faktor sosiodemografi dengan tingkat pengetahuan dan kesadaran dianalisis menggunakan uji statistik Chi-square dengan taraf kepercayaan 95% (p < 0,05). Sebanyak 53,33% responden memiliki tingkat pengetahuan tentang resistansi antibiotik yang rendah dan sebanyak 54,36% responden memiliki tingkat kesadaran tentang resistansi antibiotik yang rendah. Variabel yang berhubungan signifikan yaitu bidang pendidikan ( P = 0,000) serta tingkat pengetahuan tentang resistansi antibiotik terhadap tingkat kesadaran tentang antibiotik (P = 0,000). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan yaitu jenis kelamin, uang saku, serta sumber informasi. Studi ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan dan kesadaran mahasiswa DIY tentang resistansi antibiotik masih rendah. Diperlukan upaya sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan serta berbagai elemen masyakarat guna meningkatkan pengetahuan dan kesadaran agar perkembangan resistansi antibiotik dapat menurun. Mahasiswa sebagai agent of change diharapkan dapat membagi ilmu yang dimiliki kepada masyarakat sekitarnya.

Antibiotic resistance is one of the main problems in the public health that can occur because of the misuse of antibiotic. That can be affected by the lack of knowledge and awareness about antibiotic resistance. The aim of this study is to describe the profile of the level of knowledge and awareness of antibiotic resistance and also the relationship between sociodemography with the level of knowledge and awareness in students in the Special Region of Yogyakarta. This study used a cross sectional method with questionnaires as the research instrument which is the result of the development and study of literature on similar research topics. Respondent are students who live in DIY with a sample size of 390 respondents. The samples were selected by convenience sampling. To measure the level of knowledge and awareness used the median category, while to measure the relationship between sociodemographic factors with the level of knowledge and awareness were analyzed used the Chi-square statistical test with a confidence level of 95% (p < 0,05). As many as 53,33% respondents had a low level of knowledge about antibiotik resistance and as many as 54,36% respondents had a low level of awareness about resistance antibiotic. The variables that were significantly related were education field (P = 0,000) and the level of knowledge to the level of awareness (P = 0,000). While variables that are not related to the level of knowledge and awareness include gender, income level, and source of informations. This study shows that the knowledge and awareness of students in DIY about resistance antibiotic is still low. There is need an effort to synergize between government, health workers, and various elements of society to increase knowledge and awareness so the development of antibiotic resistance can decrease. Students as agent of change are expected to be able to share their knowledge with people around them.

Kata Kunci : resistansi antibiotik, pengetahuan, kesadaran, sosiodemografi