Gambaran dan Identifikasi Faktor Pengetahuan Swamedikasi, Literasi Obat, dan Ketepatan Praktik Swamedikasi di Daerah Istimewa Yogyakarta
LISTA PRAMESTARI, Dr. Susi Ari Kristina M.Kes., Apt.
2020 | Skripsi | S1 FARMASISwamedikasi merupakan suatu fenomena global dalam dunia kesehatan. Swamedikasi merupakan upaya yang paling banyak dilakukan masyarakat untuk mengatasi keluhan atau gejala penyakit, sebelum mencari pertolongan ke fasilitas pelayanan atau tenaga kesehatan terdekat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan mengidentifikasi faktor yang memengaruhi tingkat pengetahuan swamedikasi, literasi obat, dan ketepatan praktik swamedikasi pada masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Pengambilan sampel dilakukan secara convenience sampling pada masyarakat yang berdomisili di Daerah Istimewa Yogyakarta. Data yang didapat melalui kuesioner dianalisis secara deskriptif dan statistik menggunakan uji statistik chi square dan signifikan pada p<0,05. Dari 132 responden, diperoleh hasil masyarakat yang memiliki tingkat pengetahuan swamedikasi tinggi sebesar 65,91% dengan total rata-rata skor 5,95 (SD=1,74). Sebanyak 53,03% masyarakat memiliki literasi obat tinggi dengan total rata-rata skor 5,34 (SD=0,85). Untuk ketepatan praktik swamedikasi, sebanyak 60,61% masyarakat melakukan praktik swamedikasi yang tepat dengan total rata-rata skor 23,82 (SD=2,77). Variabel yang berhubungan signifikan dengan tingkat pengetahuan swamedikasi yaitu tempat tinggal dan pendidikan terakhir. Sedangkan variabel yang berhubungan signifikan dengan literasi obat yaitu jenis kelamin. Sementara itu variabel yang berhubungan signifikan dengan ketepatan praktik swamedikasi yaitu tempat tinggal dan pekerjaan. Studi ini menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang memiliki literasi obat yang rendah. Diperlukan upaya sinergi dari pemerintah dan tenaga kesehatan untuk meningkatkan tingkat literasi obat masyarakat.
Self-medication is a global phenomenon in the world of health. Selfmedication is the most common attempt by the community to deal with complaints or symptoms of the disease, before seeking help to the nearest service facility or health worker. This reasearch is needed to find out the description and factor that associated with self-medication knowledge, drug literacy, and appropriate practices of self-medication in communities in the Special Region of Yogyakarta. This reasearch uses a cross-sectional design. Those sample sizes were determined by convenience sampling method. Data obtained through questionnaires were analyzed descriptively and statistically using a chi square statistical test and significant at p <0.05. From 132 respondents, the results showed that respondent with a high level of self-medication knowledge were 65.91% with an average total score of 5.95 (SD=1.74). A total of 53.03% of the respondent has a high level of drug literacy with an average total score of 5.34 (SD=0.85). Regarding the appropriate practice of selfmedication, as much as 60.61% of the respondent did the appropriate practice of self-medication with an average total score of 23.82 (SD=2.77). Variables that are significantly related to the level of self-medication knowledge are residence and education level. While the variables that are significantly related to drug literacy level is gender. Meanwhile the variables that are significantly related to the appropriate practice of self-medication are residence and occupation. This study shows that there are still many people who have low levels of drug literacy. Synergy efforts from the government and health workers are needed to increase the level of community drug literacy.
Kata Kunci : pengetahuan swamedikasi, literasi obat, praktik swamedikasi,masyarakat.