Laporkan Masalah

Gambaran Tingkat Pengetahuan Swamedikasi, Literasi Obat, dan Ketepatan Praktik Swamedikasi pada Mahasiswa di Daerah Istimewa Yogyakarta

MEITA ANNISA, Dr. Susi Ari Kristina, M.Kes., Apt.

2020 | Skripsi | S1 FARMASI

Penggunaan obat tanpa resep dalam upaya swamedikasi telah dilakukan secara luas oleh masyarakat, khususnya mahasiswa, untuk mengobati berbagai kondisi penyakit ringan. Obat-obat yang sering digunakan dalam swamedikasi pada umumnya termasuk ke dalam golongan obat tanpa resep seperti obat bebas dan obat bebas terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan swamedikasi, literasi obat, dan ketepatan praktik swamedikasi pada mahasiswa di Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei dengan rancangan analitik dan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan secara convenience sampling pada mahasiswa yang berdomisili di Daerah Istimewa Yogyakarta. Data yang didapat melalui kuesioner dianalisis secara deskriptif dan statistik menggunakan uji statistik Chi-Square dan signifikan pada p<0,05. Hasil menunjukkan bahwa pada 416 mahasiswa di Daerah Istimewa Yogyakarta sebagian besar memiliki pengetahuan swamedikasi tinggi (63,22%) dengan rata-rata skor total 5,86 ± 1,69. Literasi obat pada mahasiswa juga tinggi (52,64%) dengan rata-rata skor total 5,38 ± 0,77. Mahasiswa tergolong tepat melakukan praktik swamedikasi (57,21%) dengan rata-rata skor total 23,58 ± 2,85. Terdapat hubungan antara bidang pendidikan, sumber informasi, dan tempat memperoleh obat dengan tingkat pengetahuan swamedikasi. Selain itu, terdapat pula hubungan antara jenis kelamin, bidang pendidikan, dan sumber informasi terhadap literasi obat. Sementara itu, hanya jenis kelamin dan bidang pendidikan yang berhubungan dengan ketepatan praktik swamedikasi. Dalam hal ini, diperlukan upaya dari pemerintah dan tenaga kesehatan untuk lebih meningkatkan pengetahuan swamedikasi, literasi obat, dan ketepatan praktik swamedikasi pada mahasiswa.

The use of drugs without prescription in self-medication has been widely carried out by the public, especially students, for the treatment of various minor ailments. Drugs that are often used in self-medication are generally included in the category of over-the-counter medicines. Research is needed to find out the description of self-medication knowledge, medication literacy, and appropriate practice of self-medication in Special Region of Yogyakarta's college students. This research was conducted using a cross sectional design. Sampling was done by convenience sampling on college students who lives in the Special Region of Yogyakarta. Data obtained through questionnaire were analyzed descriptively and statistically using a Chi-Square statistical test and significance at p<0.05. The results showed that the 416 college students in Special Region of Yogyakarta mostly had high level of self-medication knowledge (63.22%) with an average total score of 5.86 ± 1.69. Drug literacy in college students is also high (52.64%) with an average total score of 5.38 ± 0.77. College students are classified as appropriate to practice self-medication (57.21%) with an average total score of 23.58 ± 2.85. There is a relationship between education, information sources, and where to buy drugs with the level of self-medication knowledge. In addition, it is also related to gender, education, and sources of information on the level of medication literacy. Meanwhile, only gender and education are related to the appropriate practice of self-medication. In this case, efforts are needed from the government and health professionals to further improve the knowledge of self-medication, medication literacy and the appropriate practice of self-medication.

Kata Kunci : swamedikasi, pengetahuan swamedikasi, literasi obat, praktik swamedikasi

  1. S1-2020-393389-abstract.pdf  
  2. S1-2020-393389-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-393389-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-393389-title.pdf