Pelaksanaan Pemakaian Lapak Jual Beli Pasar Sunday Morning antara Perkumpulan Pedagang Sunday Morning (PPSM) dengan Pedagang Non Anggota PPSM

Enar Ardhi Lesmana, RA. Antari Innaka. T, SH.,M.Hum

2020 | Skripsi | S1 HUKUM

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis konstruksi perjanjian pemakaian lapak jual beli pasar Sunday Morning yang dilakukan oleh pedagang non anggota PPSM dengan PPSM, serta untuk mengetahui dan menganalisis cara penyelesaian masalah wanprestasi dalam perjanjian yang dilakukan oleh pedagang non anggota PPSM dengan PPSM. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif. Penulis memakai metode normatif empiris. Data dan informasi diperoleh dari penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Data hasil penelitian ini dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukan, pertama, konstruksi perjanjian yang terjadi, pada perjanjian pemakaian lapak jual beli di pasar Sunday Morning, antara pedagang non anggota PPSM dengan PPSM, merupakan konstruksi perjanjian sewa menyewa. Hal tersebut dilihat dari unsur-unsur esensialianya, perjanjian pemakaian lapak jual beli pasar Sunday Morning, antara pedagang non anggota PPSM dengan PPSM ini lebih memenuhi unsur esensialia perjanjian sewa menyewa, dibanding perjanjian pinjam pakai. Hal tersebut dapat dilihat dari tidak terpenuhinya salah satu unsur perjanjian pinjam pakai, yaitu adanya pemakaian secara cuma-cuma. Kedua, Penyelesaian masalah wanprestasi pada perjanjian pemakaian lapak lapak jual beli Pasar Sunday Morning, dalam hal pedagang non anggota PPSM (baik pedagang insidentil biasa maupun pedagang dari mahasiswa) datang terlambat untuk berjualan diselesaikan secara musyawarah dengan PPSM. Mereka akan mendapat sanksi berupa teguran lisan. Bagi mahasiswa yang mendaftarkan diri melalui KOMPPAS tidak hadir di pasar Sunday Morning, dan pedagang yang merupakan mahasiswa tidak membawa surat izin berjualan ke lokasi, sanksi yang diberikan lebih tegas berupa denda Rp. 50.000 (lima puluh ribu rupiah). 2 (dua) ketentuan tersebut termasuk, ketentuan berbuat sesuatu yang termuat dalam surat izin berjualan.

This research aims to identify and analyze the construction of agreement on the use of Sunday Morning area between the traders who are not members of PPSM and PPSM, and to study and analyze how to resolve default problems in agreements made by traders who are members and non-members of PPSM. This research is a non-descriptive and writer used empirical normative methods. Data and information were collected from literature materials and field study, and analyzed by quantitative technique. The results showed that; First, the construction of the agreement that took place, in the agreement on the use of area in the Sunday Morning Market, between non-PPSM member traders and PPSM, is the construction of a lease agreement. This can be seen from the essential elements; the agreement to use the Sunday Morning market stalls, between non-PPSM member traders and PPSM, which is more fulfilling the essential elements of the lease agreement, compared to the lease agreement. This can be seen from the non-fulfilment of one element of the loan agreement, namely the free use. Second, settlement of breach of defaults in the agreement to use the Sunday Morning market booths, in the case of non-PPSM member merchants (both incidental and student merchants) arriving late to sell is settled by discussion with PPSM. They will get penalty by verbal warning. Student trader that registered as member of KOMPPAS and did not present in the Sunday Morning market; or did not present trading permit to location, the penalty is more stringent in the form of fines of Rp. 50,000 (fifty thousand rupiahs). 2 (two) provisions include provisions for doing something contained in a trading permit.

Kata Kunci : Pelaksanaan Perjanjian, Wanprestasi, Pasar Sunday Morning, PPSM